• Bagaimana Memperjuangkan Hal yang Belum Dijamin Allah

    0

     

    Bagaimana Memperjuangkan Hal yang Belum Dijamin Allah

    Oleh :
    Muhammad Choirin
    Kajian rutin PP Muhammadiyah di Masjid At-Tanwir Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah (10/9/2023).

    Bagaimana Memperjuangkan Hal yang Belum Dijamin Allah Dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

    , Muhammad Choirin, saat membuka Pengajian Ahad pagi (10/9/2023) di Masjid At-Tanwir Kantor Pimpinan Pusat , mengungkapkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari dua unsur pembentukan; unsur tanah dan unsur langit.

    Baca juga :

    Pria yang dikenal dengan sapaan Ustadz Choi ini lalu menyitir sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwa Nabi bersabda, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan kecelakaan atau kebahagiaannya”.

    Lebih lanjut Ustadz alumni Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan ini menjelaskan bahwa hal-hal yang terkait dengan unsur bumi berupa umur, jodoh dan rezeki merupakan hal-hal yang telah ditetapkan Allah sejak zaman azali. Adapun keampunan, ridho dan surga merupakan hal yang belum dijamin bagi manusia. Jika manusia telah ditentukan usianya, takaran rizki dan jodohnya, maka sebaiknya tidak ada satupun manusia yang telah mendapatkan jaminan keampunan dan surga Allah. Oleh karena itu manusia harus lebih memperjuangkan akherat daripada dunia yang telah ditetapkan takarannya.

    “Silakan perhatikan dalam ayat-ayat al-Qur’an. Pada saat Allah berbicara tentang ampunan dan surga, Allah menyuruhnya Wa Sari’u ila Maghfiratin Min Rabbiium wa Jannah. Pada saat berbicara tentang kenikmatan surga, Allah menyuruhnya wafi dzalika falyatanafasil Mutanafisun. Ketika Allah menyuruh melakukan kebaikan, bahasanya Fastabiqul Khairat. Pada saat menyuruh menempuh jalan Allah, perintahnya Fafirru Ila Allah. Namun pada saat Allah bicara tentang keduniaan dan kekayaan, Allah hanya bilang Famsyu fi Manakibiha wa Kulu min Rizkih,” papar Ustadz Choi.

    Hal ini menurutnya, menandakan bahwa akhirat yang unlimited itu harus lebih diperjuangkan; tanafus, musara’ah dan juga Fafirru ila Allah. Adapun untuk urusan perut keduniaan yang limited, disebut wala tansa nasibaka.. famsyu fi manakibaha. Hanya dengan ungkapan “berjalanlah”dan” jangan lupa”

    Pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini juga menyitir ayat ke-2 surah Al-Mulk yang menekankan agar kita mencari keberkahan dan menghadirkan kemanfaatan sebanyak-banyaknya. “Dalam melakukan amal, yang paling penting bukan yang paling banyak (akstar), tapi yang penting adalah yang paling baik benar (ahsan),” tegasnya.

    Di akhir kajian, lulusan International Islamic Call College ini menyebut bahwa dari sekian banyak doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad adalah doa memohon kekeberkahan, seperti doa hendak makan, doa perkawinan dan juga doa kelahiran bayi. “Kyai Ahmad Dahlan mencontoh kepada kita kehidupan yang berkah. Di usianya yang tergolong muda (wafat usia 54 tahun), Beliau telah meninggalkan legasi yang sangat besar berupa Persyarikatan Muhammadiyah,” pungkasnya.

    Pengajian Ahad pagi yang terbuka untuk umum ini rutin digelar oleh Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di Masjid at-Tanwir Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta.

    Editor : Tria Patrianti

  • Kekuatan Iman dan Taqwa untuk Dunia Akhirat

    0

     

    Kekuatan Iman dan Taqwa untuk Dunia Akhirat

    Oleh :
    Mutiara Halimatu's Sadiyah
    Dr. Septa Candra, S.H., M.H., dalam kajian LPP-AIK, di Masjid At-Taqwa UMJ, Jumat (08/09/2023).

    Beriman dan bertaqwa merupakan kunci untuk meraih kesuksesan di dunia akhirat. Namun terkadang manusia lupa, dan menganggap bahwa beriman saja cukup. Padahal, diperlukan juga ketaqwaan untuk mempertebal iman.

    Kutipan tersebut disampaikan Wakil Rektor IV

    (UMJ), Dr. Septa Candra, S.H., M.H., dalam kajian yang diselenggarakan oleh (LPP-AIK), di Masjid At-Taqwa UMJ, Jumat (08/09/2023). Mengkaji surah Al-Fath ayat 27 hingga 29, Septa menyoroti keimanan yang merupakan makna dari surah tersebut.

    Baca juga :

    “Iman itu menjadi bekal utama, karena di dalam Al-Qur’an terdapat dua panggilan Allah swt. kepada umatnya yaitu yā ayyuhannās dan yā ayyuhalladzīna āmanū. Manusia dapat dipanggil dengan sebagai hamba manusia juga dipanggil dengan sebutan istimewa,” ujar Septa.

    Lebih lanjut, Septa menyampaikan beriman saja tidak cukup untuk memperoleh kenikmatan akhirat. Diperlukan juga taqwa sehingga keduanya menjadi kombinasi untuk kesuksesan dunia dan akhirat. Sebagaimana yang dijanjikan Allah swt. bahwa akan ada keberkahan bagi seseorang yang selalu beriman dan bertaqwa. Hal ini juga termasuk kepada suatu kaum, dijelaskan Septa, bahwa Allah swt. akan memberi berkah kepada UMJ yang selalu mengedepankan iman dan taqwa, salah satunya melalui kajian yang diselenggarakan oleh LPP-AIK.

    Surah Al-Fath ayat 27 hingga 29 menjelaskan bahwa manusia harus memiliki prinsip dalam mengakui kebenaran yang diajarkan Rasululullah SAW. Kepala bidang penerapan kampus islami LPP-AIK UMJ, Dr. Adi Mansah, M.Ag., menjelaskan salah satu caranya dengan bersikap tegas pada hal-hal yang dilarang agama. Selain itu, manusia juga wajib memiliki kasih sayang kepada sesama umat. Begitu juga dengan memperlakukan orang lain sebagaimana memperlakukan diri sendiri.

    Editor : Budiman

  • IMM FKM Adakan IMM Bertabligh Akbar

    0

     

    IMM FKM Adakan IMM Bertabligh Akbar

    Oleh :
    Kontributor FKM
    Kegiatan IMM Bertabligh akbar (IMM Berkabar) di Aula gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ lantai 4, Rabu (606/09/2023).

    Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (PK IMM FKM UMJ) menyelenggarakan acara IMM Bertabligh akbar (IMM Berkabar) dengan mengusung tema “Membangun Dan Mempersiapkan Generasi Penerus Yang Tangguh Dengan Memperkuat Keimanan Dan Ketaqwaan Melalui Peran Pemuda Dalam Kemajuan Islam” di Aula gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ lantai 4, Rabu (606/09/2023).

    Baca juga : B

    Dihadiri oleh bapak Usman Alfarisi, S.HI.,M.Ag., selaku pemateri dan immawan Sarlin Wagola sebagai perwakilan ketua pimpinan cabang IMM Cirendeu. Dalam sambutannya immawan Sarlin Wagola mengatakan “kita sebagai pemuda harus mempersiapkan dan membekali diri dengan ilmu, iman dan taqwa karna sesungguhnya pemudalah yang akan menjadi generasi penerus dimasa mendatang”

    ketua pelaksana kegiatan IMM Berkabar Immawati Shivani aulia Maryono menyampaikan kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari bidang Tabligh Kajian Keislaman (TKI) yang bertujuan untuk meningkatkan keilmuan Khususnya dibidang keisaman “kami harap setelah adanya kegiatan IMM Bertabligh akbar ini kita sama sama dapat meningkatkan kualitas keimanan kita untuk menjadi sebaik baiknya manusia” ujarnya diakhir sambutan.

    Ketua umum IMM FKM UMJ immawan Masfur Muzakki turut berpesan dalam pidato sambutannya “pemuda merupakan aset bangsa yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran suatu bangsa tergantung pada kaum mudanya sebagai agen of change yang mana pada setiap peradaban selalu ada darah muda yang mempeloporinya”.

    Pada sesi acara inti yaitu pemaparan materi oleh bapak Usman Alfarisi, S.HI.,M.Ag. beliau menyampaikan ” hakikat iman adalah percaya atau mengakui dengan hati dan kemudian mengutarakan dengan lisan barulah diimplementasikan dengan perbuatan, Sedangkan taqwa merupakan buah dari keimanan” beliau juga menjelaskan bahwa seseorang yang melakukan sedekah,qurban dan ibadah tanpa didasari oleh keimanan maka sesungguh nya apa yang ia perbuat adalah sia sia.

    Pada akhir sesi beliau berpesan “jangan  meninggalkan anak cucumu dalam keadaan lemah, baik itu lemah iman maupun lemah dunia. Didiklah mereka agar dikemudian hari dapat menjadi generasi penerus yang baik. Pendidikan anak dimulai dengan memilih pasangan, dalam memilih pasangan hendaklah berdasarkan atas 3 kriteria yaitu agama,kesehatan dan finansial”.

    Selain memberikan materi mengenai keimanan dan ketaqwaan acara ini juga menggelar sesi tanya jawab interaktif antara pemateri dan peserta.peserta tidak hanya dapat bertanya seputar materi keimanan dan ketaqwaan namun peserta juga bertanya tentang kiat kiat kehidupan islami. Kegiatan IMM Bertabligh akbar ini diakhiri dengan pemberian sertifikat dan sesi foto bersama pemateri dan peserta.

    Penulis : Mujahidah Nur Aghustina
    Editor : Dinar Meidiana

  • FISIP UMJ Gelar Serah Terima Pertukaran Mahasiswa UNISA

    0

     

    FISIP UMJ Gelar Serah Terima Pertukaran Mahasiswa UNISA

    Oleh :
    Kontributor FISIP
    Dekan FISIP UMJ Prof. Evi Satispi, M.Si., (Tengah), Dekan FEISHum UNISA Annisa Wirastri, S.Psi., M.Psi, Psikolog, (ketiga dari kiri), Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik UMJ Nida Handayani, S.IP, M.Si., (kanan) Sekretaris Prodi Administrasi Publik UNISA Erni Saharuddin, S.Sos., MPA., (kiri) dan Mahasiswa UNISA di ruang rapat Moeljadi Djojomartono FISIP UMJ, Kamis (7/9/2023).

    Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menerima kunjungan dari Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum)

    dalam rangka kegiatan serah terima pertukaran mahasiswa UNISA di ruang rapat Moeljadi Djojomartono FISIP UMJ, Kamis (7/9/2023).

    Baca juga :

    Penyerahan mahasiswa pertukaran dilakukan oleh Sekretaris Prodi Administrasi Publik UNISA Erni Saharuddin, S.Sos., MPA dan terima oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik UMJ Nida Handayani, S.IP, M.Si.

    Pada kesempatan ini, kedua Program Studi berdiskusi terkait dengan rencana kolaborasi yang akan dilakukan di masa mendatang dalam ruang lingkup Tri Dharma Peguruan Tinggi. Termasuk kegiatan pertukaran dosen yang akan dilakukan pada semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024.

    Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement antara FISIP UMJ dan FEISHum UNISA oleh Dekan FISIP UMJ Prof. Evi Satispi, M.Si, dan Dekan FEISHum UNISA Annisa Wirastri, S.Psi., M.Psi, Psikolog, diakhiri dengan penyerahan plakat dan cinderamata dari kedua belah pihak diakhiri dengan foto bersama. 

    Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi diantara PTMA, menguatkan kerjasama dalam bidang akademik, dan bermanfaat bagi perkembangan administrasi publik saat ini dan masa depan.

    Penulis : Dini Gandini Purbaningrum/FISIP
    Editor : Dinar Meidiana

  • UMJ Gandeng Monash University Gelar Diskusi Akademik

    0

     

    UMJ Gandeng Monash University Gelar Diskusi Akademik


    UMJ Gandeng Monash University Gelar Diskusi Akademik

    Oleh :
    Mutiara Halimatu's Sadiyah
    Lecture Faculty of Education Monash University, Anne Keary, Ph.D., dalam acara diskusi akademik FIP UMJ, di Auditorium FIP, Kamis, (07/09/2023).

    (UMJ) menggelar diskusi akademik dengan tema The Power of Play: English For Young Learnes. Acara ini merupakan bentuk kerja sama antara UMJ dengan Faculty of Education , yang dilaksanakan di Auditorium

    , Kamis, (07/09/2023).

    Baca Juga :

    Lecture Faculty of Education Monash University, Anne Keary, Ph.D., sebagai keynote speaker menjelaskan sebanyak 21% rakyat Australia menggunakan bahasa yang berbeda-beda untuk berkomunikasi sesuai dengan lingkungan sekitar. Australia terdiri dari tiga budaya berbeda. Pada penelitiannya, Keary memaparkan bagaimana warga Australia mengajarkan komunikasi kepada anak-anak, salah satunya dengan cara bermain.

    Bermain menjadi ajang komunikasi langsung yang dipraktikan dalam suasana menyenangkan. Rumah dan komunitas bermain merupakan ruang penting untuk anak-anak. Hal ini karena orang tua berperan sebagai pendidik pertama bagi anak. Sedangkan interaksi sosial dapat membentuk kebiasaan berkomunikasi.

    Lebih lanjut, Keary mengatakan itulah mengapa anak usia dini dapat menyerap banyak bahasa setelah terpenuhinya bahasa di rumah. Namun penggunaan bahasa di suatu keluarga tidak selalu sama, seperti misal mayoritas keluarga di Indonesia beragama Islam, maka anak diajarkan sejak dini cara membaca bahasa Arab.

    Pada kesempatan yang sama, Dekan FIP UMJ, Prof. Dr. Iswan, M.Si., dalam sambutannya menyatakan dengan meningkatnya era teknologi, pembelajaran tentu harus dipersiapkan lebih jauh untuk masa depan peserta didik. “Semoga dengan kolaborasi ini dapat menjadi ajang sharing dalam mendidik anak-anak untuk masa depan yang lebih baik. Saya harap selalu ada event-event yang bisa memberikan dampak positif untuk kedua institusi dalam kerja sama ini,” ujar Iswan.

    Diskusi akademik bukan kegiatan pertama yang diselenggarakan UMJ dengan Monash University. Sejak tahun 2018, UMJ telah menjalin kerja sama dengan Monash University. Diskusi ini turut dihadiri oleh sejumlah sivitas akademika UMJ, yang diakhiri dengan sesi tanya jawab.

    Editor : Budiman

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet