Mahasiswa FKM UMJ Ajak Warga Tangsel Kreasikan Sampah
Mahasiswa FKM UMJ Ajak Warga Tangsel Kreasikan Sampah
- 13 September 2023
Oleh :
Kontributor FKM
(FKM) UMJ berkolaborasi dengan komunitas Sahabat Muda Tangerang Selatan (Semut Tangsel) menggelar kegiatan Gerakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang bertemakan Meningkatkan Kreativitas Anak Terkait Sampah Melalui Pengelolaan 3R Menuju Generasi yang Inovatif”. Kegiatan ini diadakan di Taman Baca Pasar Gintung Tangsel, Minggu, (10/09/2023).
Baca Juga :
Melalui program kerja Project Group Penyelamatan dan Penyehatan Lingkungan (PPL), Semesta memberikan pengenalan materi mengenai jenis-jenis sampah, dan pemanfaatan sampah. Kemeriahan juga diisi oleh anak-anak Taman Baca Pasar Gintung yang menampilkan kreasi tarian. Selain itu, untuk mendukung kreatifitas anak terkait 3R, diadakan pula praktik menjiplak tangan yang dilakukan di atas tas jinjing.
“Kita mengajarkan sejak dini kepada anak-anak untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Oleh karena itu, kami selaku Project Group Penyelamatan dan Penyehatan Lingkungan mengajarkan kepada anak-anak Taman Baca Pasar Gintung untuk menggunakan tas jinjing yang mereka kreasikan agar digunakan saat berbelanja ke supermarket ataupun belanja ke warung dekat tempat tinggal mereka,” ujar Ketua Umum LSO Semesta, Joko Priono.
Kegiatan Gerakan 3R bertujuan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan kepada anak-anak Taman Baca Pasar Gintung yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Ini berguna untuk mengurangi sampah organik, non-organik maupun B3. Antusiasme dari anak-anak Taman Baca Pasar Gintung dalam mendengarkan dan melakukan praktik menjiplak tangan di totebag canvas, serta kesan baik dari para orang tua, menambah semangat panitia Semesta.
“Saat salah satu dari kami bertanya, apa fungsi dari totebag jiplakan tangan itu, lalu mereka (anak-anak) menjawab untuk jajan ke warung atau ke Supermarket agar tidak memakai plastik lagi, kami senang sekali rasanya. Ini artinya tujuan adanya kegiatan ini tersampaikan kepada anak-anak di Taman Baca Pasar Gintung,” imbuh Joko.
Penulis : Haifa Rizki Farchani
Ditulis kembali oleh : Mutiara Halimatu’s Sadiyah/KSU
Editor : Budiman
Kemenpora Ajak Mahasiswa UMJ Jadi Pengusaha Muda
Kemenpora Ajak Mahasiswa UMJ Jadi Pengusaha Muda
- 13 September 2023
Oleh :
Nadiva Rahma
(UMJ) dengan tema Menuju Mahasiswa Mandiri Dengan Menjadi Wira Muda Sukses Melalui Strategi Business Model Canvas di Auditorium FEB UMJ, Rabu (13/09/2023).
Baca Juga :
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara UMJ dengan Kemenpora RI yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausaha di kalangan mahasiswa dengan menghadirkan narasumber berkompeten yang merupakan praktisi wirausaha muda. Kegiatan secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Dr. Raden Isnanta, M.Pd., sekaligus memberikan motivasi kewirausahaan kepada mahasiswa.
Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M,Si., mendukung terselenggaranya kuliah umum ini. “Program-program seperti ini saya kira menjadi niscaya karena setelah selesai kuliah, mahasiswa dituntut untuk bisa cepat mengabdi kepada bangsa dan negara. Selain kegiatan yang digelar oleh Kemenpora, kita juga menyelenggarakan job fair dan pelatihan soft skill yang diharapkan dapat menunjang mahasiswa untuk meningkatkan skill yang dimiliki. Kami berharap kerja sama ini bisa berlanjut dengan Kemenpora terutama dalam hal olahraga,” pungkas Ma’mun.
“Dengan pelaksanaan kuliah kewirausahaan ini, kami ingin mahasiswa dapat menumbuhkan minat, kemudian dibekali dengan orientasi bagaimana strategi bisnis. Harapan kita kedepan adalah tidak terjadi mental block pada mahasiswa, dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan,” tegas Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora RI, Dr. Ir. Hendro Wicaksono, M.Sc.,Eng. saat ditemui di Auditorium FEB UMJ.
Dilanjutkan dengan pemparan materi oleh Direktur Badan Usaha Milik UMJ (BUMU) yang juga menjabat sebagai Dosen FEB UMJ, Diana Hasan, S.E.,M.M., menyampaikan tentang Business model canvas untuk solusi promosi bisnis yang ringkas dan efektif. Bisnis model Canvas merupakan sebuah tool dalam strategi manajemen untuk menerjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur, maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual.
Bisnis model canvas sebagai strategi dalam manajemen yang berupa visual chart terdiri dari 9 elemen yaitu value proposition, customer relationship, channels, consumer segment, key partners, key activities, key resources, cost structure, dan revenue streams.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Pengetahuan Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI) Wildansah, menyampaikan tentang Re(i)novasi UMKM. “Bisnis adalah soal kepercayaan. Tingkatan yang paling penting dari sebuah bisnis adalah kerahasiaan. Pergaulan menentukan masa depan. Mulailah pilih-pilih teman karena karir selalu ditentukan oleh orang yang kita kenal,” ujar Wildanshah. Menurutnya, sebagai mahasiswa harus mampu meningkatkan skill, minat dan bakat.
Diakhiri dengan Sharing Succsess Story oleh CEO SMEs PACKS, Endriansyah, yang membagikan pengalamannya menjadi wirausaha di usia muda. Ia mengatakan bahwa sukses di usia muda bukanlah hal yang mustahil. Semua tergantung bagaimana kemampuan kita untuk memanfaatkannya, baik dari segi koneksi, resource dan bagaimana kita memaksimalkan network yang kita miliki. “kita harus punya value dimana kita bisa memvisualisasikan dan mempresentasikannya untuk selalu konektif dengan semua orang,” pungkas Endriansyah.
Kuliah umum ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor IV, Dr. Septa Candra, S.H.,M.H., Dosen dan Dekan di lingkungan UMJ serta mahasiswa dan masyarakat umum.
Editor : Budiman
Kemendikbudristek Pantau Tunjangan Sertifikasi Dosen Non PNS di UMJ
Kemendikbudristek Pantau Tunjangan Sertifikasi Dosen Non PNS di UMJ
- 13 September 2023
Oleh :
Nadiva Rahma
Baca juga :
Dalam kesempatan ini, Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam sambutannya mengatakan “Sepertinya akan lebih banyak terkait masalah anggaran. Dosen itu susah untuk demo, kalau sampai sertifikasi dosen itu diputus termasuk tunjangan diputus, itu akan merendahkan mutu pendidikan Indonesia,”
Lebih lanjut Ma’mun juga menilai masih banyak kebijakan kemendikbudristek yang masih belum tepat. Baik terkait dengan masalah akreditasi Perguruan Tinggi, Program Studi, dan sebagainya. “Saya berharap pemerintah mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas dosen-dosen yang bersertifikasi maupun belum,” imbuh Ma’mun menyampaikan harapannya.
Selaras dengan pelaksanaan pemantauan tunjangan sertifikasi dosen, Mulyani selaku tim pemantau menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan apakah dosen yang menerima tunjangan profesi ini telah memenuhi persyaratan sesuai yang tertera pada peraturan kemendikbudristek nomor 20 tahun 2017.
“Kegiatan kami adalah pemantauan tunjangan sertifikasi dosen non PNS, karena yang kita sasar adalah Perguruan Tinggi Swasta. Semoga dengan ini, proses atau pengelolaan tunjangan profesi dosen non PNS di UMJ, umumnya di wilayah
, tata kelolanya semakin bagus,” jelas Mulyaningsih.
“Ini perbaikan juga oleh kita. Hal-hal apa saja yang masih kurang dalam tunjangan, baik mengenai kelancaran tunjangan dan juga mekanisme dari monitoring dan evaluasi maupun mekanisme ketertiban kita untuk melapor tugas belajar dosen. Kami berharap pengurusan Beban Kerja Dosen (BKD) dan sertifikasi dosen ini bisa berjalan lancar,” tambah Wakil Rektor II UMJ, Dr. Ir. Mutmainah, MM.
Pada kesempatan ini, UMJ didatangkan oleh tim Kemendikbudristek yang
terdiri dari empat tim pemantau dan 12 dosen UMJ yang menjadi peserta
sertifikasi. Setiap peserta sertifikasi Dosen melakukan wawancara dengan
tim pemantau, dimana hasil wawancara ini berguna untuk menjadi umpan
balik bagi kemendikbudristek mengenai tunjangan sertifikiasi dosen.
Kegiatan ini Turut dihadiri oleh Para Wakil Rektor UMJ, serta peserta
sertifikasi dosen.
Editor : Budiman
LPP-AIK UMJ Gelar Pembinaan Beasiswa Hafizh
LPP-AIK UMJ Gelar Pembinaan Beasiswa Hafizh
- 12 September 2023
Oleh :
Mutiara Halimatu's Sadiyah
(UMJ) menggelar pembinaan mahasiswa penerima beasiswa Hafizh Al-Qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendata kembali peningkatan hafalan Qur’an para penerima beasiswa, di Gedung Perintis I UMJ, Selasa, (12/09/2023).
Baca Juga :
Ketua LPP-AIK UMJ, Drs. Fakhurozi, MA., menjelaskan kegiatan pembinaan ini merupakan ruang diskusi yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan penghafal Qur’an. “Tahfiz UMJ harus berkembang, seperti dari 3 juz menjadi 5 juz hingga nanti bisa 30 juz. Sehingga para tahfiz bisa menjadi satu kesatuan yang memberikan warna untuk UMJ,” ujar Fakhurozi.
Lebih lanjut, Fakhurozi menyampaikan adanya kerja sama antara LPP-AIK UMJ dengan yayasan penghafal Qur’an milik Ustaz Adi Hidayat. Nantinya, para penerima beasiswa hafiz UMJ mendapat mentoring hafal 30 Juz Qur’an dengan metode menghafal At-Taisir milik Ust. Adi Hidayat, sehingga mampu menjadi mentor untuk mahasiswa di fakultas masing-masing.
“Ini sesuai dengan program kampus Islami yang sedang dituju UMJ. Dan para peserta diharapkan dapat menjadi duta kampus Islami,” imbuhnya.
Hal yang sama dituturkan Wakil Rektor IV UMJ, Dr. Septa Candra, S.H., M.H., yaitu UMJ berkomitmen dengan peraturan universitas untuk memberikan beasiswa kepada penghafal Qur’an. Menurut Septa, sangat mungkin dalam kurun waktu empat tahun, mahasiswa dapat menghafal 10 juz.
“Kita ingin ke depannya kalau hafiz UMJ semakin baik dan semakin fasih, kita buat branding kalau kampus UMJ adalah kampus penghafal Qur’an sehingga ada banyak aktifitas pengajian, dan menghafal Qur’an di setiap fakultas. Kami berharap dengan pembinaan seperti ini, LPP-AIK punya data dari tahun ke tahun dan ada peningkatan hafalan. Minimal satu tahun itu 1 juz,” ujar Septa.
Terdapat 69 mahasiswa penerima beasiswa hafiz Qur’an dari berbagai
fakultas. Adapun bentuk pembinaan penerima beasiswa hafiz UMJ yaitu
mahasiswa wajib menjadi mentor AIK di setiap fakultas, evaluasi hafalan
Al-Qur’an, mentoring dan pengajian, menjadi duta kampus Islami, serta
aktif dalam setiap kegiatan Islami. Kegiatan ini diadakan secara daring
dan luring, dengan dihadiri oleh 52 peserta.
Editor : Budiman
Pimpinan Wilayah Aisyiyah DKI Jakarta Gelar Pra Rakerwil
Pimpinan Wilayah Aisyiyah DKI Jakarta Gelar Pra Rakerwil
- 11 September 2023
Oleh :
Mutiara Halimatu's Sadiyah
Pra Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) didalamnya menyampaikan materi-materi yang merupakan salah satu keputusan dari Muktamar ‘Aisyiyah di Solo, dimana harus dilaksanakan semua pimpinan wilayah se Indonesia.
Sambil menunggu semua PCA (Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah) di DKI menyelenggarakan Musyawarah di tingkat Cabang, maka PWA DKI Jakarta melaksanakan kegiatan ini yang kemudian materi-materi akan disampaikan untuk menjadi RTL bagi Majlis dan Lembaga, dalam bentuk program kerja PWA DKI Jakarta yg akan di rinci dalam Rakerwil nantinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris PWA Jakarta sekaligus Tenaga Pendidik
(UMJ), Nurlaela Yusuf, M.Ag., dalam acara kegiatan Pra Rapat kerja wilayah (RAKERWIL) dengan mengusung tema Risalah Islam Perempuan Berkemajuan dalam Meningkatkan Keilmuan di Bidang Keagamaan. Kegiatan ini diadakan di Hotel Alia Jakarta, Senin, (11/09/2023).
“Setiap bidang di PWA mendapat bagian untuk menjalankan masing-masing tema. Sebagai BPH, saya menjalankan Pra Rakerwil ini. Nanti pada tanggal 26 atau 27 September akan ada kegiatan PWA dengan tema lainnya yang InsyaAllah akan diadakan di UMJ,” ujar Laela.
Pra Rakerwil memiliki 12 tema yang akan berlangsung sampai bulan Oktober, di antaranya pemanfaatan digital untuk mengatasi problematika dakwah di DKI Jakarta, penguatan literasi perempuan berkemajuan dalam meningkatkan minat baca, dan lain-lain.
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta, Dra. Elo Albugis, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan Risalah perempuan berkemajuan merupakan hasil muktamar ke-8 Aisyiah di Surakarta. Risalah perempuan berkemajuan adalah naskah dokumen, pandangan ideologis persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah tentang perempuan dalam persektif Islam menghadapi tantangan di zaman saat ini
Baca Juga :
Turut hadir Ketua(PWM) DKI Jakarta, Dr. Abu Bakar, M.M., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Pra Rakerwil mendatangkan banyak manfaat. “Musyawarah ini dapat menghasilkan berbagai program yang akan mengantarkan warga Jakarta kepada pencerahan, peningkatan kualitas kegamaan, dan melahirkan pemberdayaan umat. PWA Jakarta juga dapat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi melalui program-program kerjanya,” ujar Abu bakar.
Risalah perempuan berkemajuan kemudian dibentuk sebagai empat sub bab yang dibawakan oleh narasumber di antaranya risalah perempuan islam berkemajuan dalam peningkatan keilmuan di bidang keagamaan yang dibawakan oleh Dr. Apt. Salma Orbayinah, M.Kes., isu-isu strategis keummatan, kebangsaan dan universal yang dibawakan oleh Syamsidar Siregar, S.IP., kemudian materi Muhammadiyah, ideologi, wawasan dan agenda pergerakan yang dibawakan oleh Dr. Benyamin, M.Pd., dan implementasi keputusan tarjih dalam bidang keagamaan bagi perempuan berkemajuan yang dibawakan oleh Dr. Endang Mintarja, M.A.
Editor : Budiman