• Alumni FTan UMJ Berbagi Pengalaman dalam Hari Bermuhammadiyah VII

    0

     

    Alumni FTan UMJ Berbagi Pengalaman dalam Hari Bermuhammadiyah VII

    Oleh :
    Fazri Maulana
    Dekan Ftan UMJ Dr. Ir. Sularno. (kiri) bersama alumni FTan saat sesi sharing session HBM ke-VII di Masjid At-Taqwa UMJ, Sabtu (28/10/2023).

    ditunjuk sebagai tim teknis kegiatan Hari Bermuhammadiyah VII yang diselenggarakan di Masjid At-Taqwa UMJ, Sabtu (28/10/2023).

    Baca juga :

    Untuk memeriahkan cara ini, FTan UMJ menghadirkan empat alumni terbaiknya yang saat ini berkiprah di berbagai bidang, mulai dari bidang penelitian, media, hingga lembaga pemerintahan. Mereka adalah peneliti

    Ir. Basril Abbas, Kepala Pemberitaan Popi Palichan, SP. M.Si., Sekretaris Camat Bojongsari Suhendar, SP., dan Ketua Kelompok Pengembangan Kawasan Pertanian Biro Perencanaan

    Dr. Lim Muharam, M.Si.

    Para alumni ini hadir dalan sharing session dan  berbagi pengalamannya sejak lulus dari Fakultas Pertanian UMJ. Mereka semua menegaskan bahwa Ftan UMJ sudah banyak memiliki keunggulan, baik fasilitas, tenaga pendidik, hingga prestasi mahasiswanya. Para alumni ini juga memberikan motivasi di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, agar mereka nanti bisa adaptif dalam bidang pekerjaan apapun yang digelutinya nanti.

    Hari Bermuhammadiyah VII ini mengusung tema “Muhammadiyah Menggerakan Generasi Berprestasi untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Indonesia”. Oleh sebab itu dalam kata sambutannya Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan ketahanan pangan itu butuh komitmen dari berbagai pihak. Menurutnya, saat ini mewujudkan ketahanan pangan sepenuhnya hanya dilakukan para petani.

    “Ketahanan pangan tak akan terwujud jika tidak ada komitmen  Padahal berhasilnya kita melewati masa pandemi lalu semta karena petani kita tahan banting,” ungkap Ma’mun.

    Pada kesempatan yang sama, Dekan FTan UMJ Dr. Ir. Sularno, menjelaskan bahwa masalah pangan selalu menjadi persoalan yang penting. HBM merupakan momentum, di samping memperkenalkan Muhammadiyah, tapi juga mengajak persyarikatan Muhammadiyah ke depan bisa berperan memikirkan persoalan ketahanan pangan.

    “Kami mengajak semua pihak agar Muhammadiyah berperan menuju ketahanan pangan. Mudah-mudahan dengan HBM ke 7 ini membawa Ftan dan UMJ menjadi lebih unggul dan berkemajuan,” harap Sularno.

    Alumni Ftan Basril Abbas, peneliti BRIN yang sudah memiliki 13 Hak paten, ikut berkomentar mengenai tema HBM ke tujuh. Menurutnya, ketahanan pangan penting untuk sebuah negara karna mencakup hajat hidup orang banyak. Terlebih lagi, Indonesia memiliki tanah yang subur itu jadi potensi yang besar jika dimanfaatkan dengan baik.

    Lebih lanjut, Abbas berpesan dengan perkembangan teknologi saat ini, perlu juga untuk melakukan kolaborasi guna meningkatkan perkembangan pertanian.

    Dalam sesi lain Popi, alumni FTan yang lama berkecimpung di bidang media, menegaskan bahwa sebagai organisasi Islam terbesar Muhammadiyah harus terlibat aktif untuk membantu mewujudkan ketahan pangan.

    “Kita harus mengambil porsi yang lebih untuk mendukung peningkatan ketahan pangan  Sebagai alumni kami juga akan ikut ambil bagian membantu itu terwujud,” sambung Popi.

    Hari Bermuhammadiyah merupakan agenda rutin UMJ yang digelar setiap dua bulan sekali. Kali ini, HBM VII menjadi momentum bagi keluarga besar alumni Ftan UMJ untuk mengadakan silaturahmi lanjutan dan pemilihan ketua alumni.

    Editor : Tria Patrianti
  • Rektor UMJ Dilantik Jadi Ketua Umum Fokal IMM Periode 2023-2028

    0

     

    Rektor UMJ Dilantik Jadi Ketua Umum Fokal IMM Periode 2023-2028

    Oleh :
    Fazri Maulana
    Ketua Umum Fokal IMM Prof. Dr. Ma’mun Murod (Tengah) bersama para dewan penasihat, dewan pembina, dewan pakar, dan dewan harian seusai pelantikan Ketua Umum Fokal IMM Periode 2023-2028 di Hotel Peninsula, Jakarta, Sabtu (28/10/23).

    , resmi dilantik menjadi Ketua Umum Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) dalam acara Pengukuhan dan Silatnas Pimpinan Pusat pada Sabtu (28/10/23).

    Baca juga :

    Sebelumnya, Ma’mun dalam Musyawarah Nasional (Munas) V Samarinda masuk dalam daftar formatur terpilih bersama Yusuf Warsim, Fikri Yasin, Suli Da’im, Hadi Mulyadi, Muhammad Saleh Tjan, Feri Yanthy Burhan, N.A. Fitri Gayo, Enjang Tedi, Yayat Suyatna, Wahidin Hasan, Edi Agus Yanto, dan Andi Nurpati. Ke-13 nama ini kemudian menentukan struktur kepengurusan FOKAL IMM selama lima tahun ke depan.

    Dalam acara yang diselenggarakan di Hotel Peninsula, Jakarta, ini dilakukan pengukuhan Pengurus Pimpinan Pusat Fokal IMM Periode 2023-2028 yang terdiri dari unsur dewan penasihat, dewan pembina, dewan pakar, dan dewan harian. Pengukuhan berdasarkan  surat keputusan (SK) Nomor 01/A-1/I/2023 tentang pengangkatan dan pengesahan Fokal IMM, terhitung sejak 21 September 2023.

    Ketua PP Muhammadiyah

    dalam sambutannya menyatakan IMM merupakan tulang punggung kader Muhammadiyah yang berbasis intelektual. Haedar meyakini nanti akan ada kepentingan strategis yang memerlukan topangan kader intelektual dalam berbagai bidang. Hal itu sesuai dengan visi Muhammadiyah untuk unggul dan bekemajuan.

    “Saya berharap ke depan akan lahir gelombang baru kader Muhammadiyah, baik dari IMM, IPM, Pemuda, Nasyiatul Asyiyah (NA), dan seluruh organisasi otonom yang kualitasnya unggul,” harap Haedar.

    Ketua Fokal IMM yang baru dilantik,  Ma’mun Murod, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Fokal IMM harus bisa mengambil langkah strategis untuk membangun kekuatan kultural dengan menjalin hubungan sinergis dengan berbagai berbagai pihak, salah satunya diaspora politik. Menurutnya, itu sejalan dengan yang disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah.

    “Fokal sebagai organisasi non-struktural diharapkan memperkuat kerja-kerja kultural, terutama dalam upaya akselerasi politik di angkatan muda Muhammadiyah. Ini kerja yang tidak ringan, tapi tentu saja harus diikhtiarkan,” ungkap Ma’mun.

    Lebih lanjut, Ma’mun menambahkan bahwa kader Muhammadiyah dalam bidang selain politik sudah cukup bagus. Hal itu mendorong Fokal IMM berfokus untuk peningkatan diaspora politik bagi kader. Selain itu, upaya tersebut juga sejalan dengan tema acara “Membangun Sinergi Politik untuk Mewujudkan Politik yang Beradab.”

    Pada kesempatan itu hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, yang dalam sambutannya menegaskan Muhammadiyah adalah organisasi yang besar, tertata, dan sistematis. Oleh karenanya, ia berharap Muhammadiyah sebagai organisasi bisa terus menjadi inspirasi. 

    Dito juga menegaskan bahwa Kemenpora siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah di sektor kepemudaan maupun keolahragaan. Berbagai program siap disinergikan untuk pembangunan karakter pemuda-pemudi. 

    Selain Menpora, juga hadir Bakal Calon Presiden (Bacapres) dan (Bawacapres) Wakil Presiden yang telah resmi diusung koalisinya masing-masing, yaitu Ganjar Pranowo dan Muhaimin Iskandar. Keduanya diundang secara khusus untuk bersilaturahmi bersama dengan alumni Fokal IMM yang hadir dari berbagai daerah dan menyampaikan gagasan.

    Muhaimin Iskandar dalam sambutannya mengatakan Fokal IMM menjadi organisasi yang sangat strategis sebagai salah satu pelaksana mewujudkan tujuan dari Muhammadiyah. Tentu, kegiatan kali ini merupakan sarana dalam merajut kembali nilai-nilai Muhammadiyah.

    “Hal wajar jika IMM menjadi penerus sejarah untuk mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah tentang keumatan dan kebangsaan,” jelas politisi yang biasa disapa Cak Imin ini.

    Dalam sesi lain, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah banyak mengabdi untuk bangsa dan negara, khususnya dalam peran penting pemuda. Kekuatan Muhammadiyah yakni di bidang kesehatan dan pendidikan. Di depan ratusan anggota Fokal IMM, Ganjar mengajak semuanya untuk melanjutkan kontribusi wujudkan Indonesia Emas 2045.

    “Kita belajar dari Muhammadiyah yang punya kemandirian dan keberdikarian. Di bidang kesehatan dan pendidikan, Muhammadiyah telah membuktikan kiprahnya, ” tutur Ganjar.

    Pengukuhan dan Silatnas dilanjutkan dengan Rapat Kerja Nasional Fokal IMM berlangsung selama dua hari,  Sabtu hingga Minggu (28-29/10/23). Peserta kegiatan ini nampak antusias, terlihat para anggota Fokal IMM dari berbagai daerah memadati ruangan hingga malam hari.

    Editor : Tria Patrianti

  • Dosen dan Mahasiswa PBSI FIP UMJ Mengisi Acara Festival Bahasa dan Sastra Media Indonesia

    0

     

    Dosen dan Mahasiswa PBSI FIP UMJ Mengisi Acara Festival Bahasa dan Sastra Media Indonesia

    Oleh :
    Nadiva Rahma
    Dosen Program Studi PBSI FIP UMJ Khaerunnisa, M.Pd. (kedua dari kiri) beserta narasumber saat diskusi Bahasa dan Sastra di Panggung Festival, Kantor Media Indonesia,Kamis (26/10/2023).

    Dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    (PBSI FIP UMJ) turut serta mengisi acara Festival Bahasa dan Sastra 2023. Kegiatan ini diselenggarakan oleh dalam rangka memperingati bulan bahasa yang berlangsung sejak 26-27 Oktober 2023, di Panggung Festival Bahasa & Sastra 2023, Kantor Media Indonesia.

    Baca juga :

    Dalam kesempatan ini, Dosen Program Studi PBSI FIP UMJ Khaerunnisa, M.Pd., mengatakan persepsi skeptis masyarakat pada umumnya bahwa program studi PBSI atau sastra Indonesia kurang diminati. Hal tersebut dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai kebermanfaat Sastra Indonesia, padahal prodi PBSI memiliki peluang lapangan pekerjaan yang sangat besar. Misalnya saja marketing ketika menawarkan barang atau jasa, jika tidak memiliki kemampuan berbahasa atau mengolah diksi yang tepat dan baik tentu akan merasa kesulitan. “Semua aktivitas memerlukan bahasa dan itu yang harus dipelajari lebih lanjut,” ungkap Khaerunnisa.

    Gelaran festival bahasa dan sastra bertajuk “Menyongsong Indonesia Emas 2045 Lewat Sastra” juga menghadirkan pembicara lainnya yaitu Ketua Program Studi PBSI

    , Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd., dan Ketua Program Studi PBSI

    (FIB UI), M. Umar Muslim, S.S., M.A., Ph.D.

    Pada kesempatan yang sama, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FIP UMJ turut menampilkan karya sastra berupa pembacaan puisi. Kelima mahasiswa tersebut diantaranya Muhammad Faisal Ahwan, Randu Satya Kriswinarta, Prananda Hafizh Wibowo, Ali Yassin Akillah, dan Muhammad Ilyas.

    Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FIP UMJ Muhammad Ilyas saat membaca puisi di di Panggung Festival Bahasa & Sastra 2023, Kantor Media Indonesia, Kamis (26/10/2023).

    “Awalnya gerogi apalagi ditonton sama orang-orang hebat. Tetapi kami berusaha menampilkan yang terbaik semaksimal mungkin,” ujar Ilyas saat diwawancarai. “Saya berharap anak muda di masa sekarang ini bisa lebih mengenali sastra Indonesia dan menghasilkan karya-karya sastra lainnya,” imbuh Ilyas menyampaikan harapannya.

    Menanggapi hal tersebut, Khaerunnisa mengatakan penampilan mahasiswa PBSI FIP UMJ tersebut mendapatkan respon positif dan perlu diapresiasi “Ini merupakan penampilan perdana bagi mahasiswa. Saya berharap rekan-rekan mahasiswa tetap semangat mengasah kreativitas dan saling berbagi dengan kampus lain agar sama-sama belajar,” tutur Khaerunnisa.

    “Tidak boleh patah semangat. Kalaupun kalah dalam pertandingan itu adalah hal yang lumrah, tetapi bangkit dan mencoba kembali itu yang luar biasa,” sambungnya.

    Gelaran festival ini menyajikan berbagai macam penampilan karya sastra mulai dari pembacaan puisi, monolog, cerpen dan penampilan karya anak bangsa. Selain penampilan karya sastra, gelaran ini juga menyediakan berbagai jenis buku karya penulis ternama salah satunya putu wijaya dan sastrawan lainnya yang dapat dibeli.

    Turut Hadir Pemimpin Redaksi Media Indonesa, Ade Alawi,

    , Usman Kansong, Kepala , Aminudin Aziz, dan Kepala , Muhammad Syarif Bando.

    Editor : Dian Fauzalia
  • Dukung Palestina, LPP AIK UMJ Gelar Kajian Integrasi Ilmu

    0

     

    Dukung Palestina, LPP AIK UMJ Gelar Kajian Integrasi Ilmu

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Lc., MA., saat menyampaikan tausiah dalam Kajian Integrasi Ilmu LPP AIK UMJ di Masjid At-Taqwa, Jumat (27/10/2023).

    Krisis kemanusiaan yang menimpa Palestina, mendorong Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan sikap dukungan terhadap Palestina. Dalam rangka mendukung kemerdekaan Palestina,

    MJ) menggelar Kajian Integrasi Ilmu di Masjid At-Taqwa, Jumat (27/10/2023).

    Baca juga :

    Kajian yang mengusung tema Pandangan Muhammadiyah dalam Menyikapi Isu Kemanusiaan dan Kemerdekaan Palestina ini menghadirkan dosen Pascasarjana UMJ Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Lc., MA., dan Drs. Bunyan Saptono, MA.

    Menanggapi sikap

    dalam mendukung Palestina, Hidayat Nur Wahid menjelaskan bahwa sikap itu menunjukkan Muhammadiyah melanjutkan tafsir rasional sebagaimana KH. Ahmad Dahlan saat memaknai QS Al-Ma’un dan mengajarkan pada muridnya.

    Menurutnya, Muhammadiyah menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pijakan operasional, ideologis, dan aksi dalam menyikapi segala hal. Hal yang sama dilakukan oleh

    yang juga pernah mengeluarkan fatwa yang mewajibkan umat Islam membela Palestina.

    Oleh karenanya Hidayat mengajak para jamaah untuk jangan sekali-sekali melupakan sejarah (jas merah), tapi juga jas hijau yaitu jangan sekali-sekali menghilangkan jasa para ulama. Salah satu ulama yang jasanya turut berkontribusi mendukung kemerdekaan Palestina.

    Ulama tersebut adalah tokoh Muhammadiyah yaitu KH. Abdul Kahar Muzakir.  “Ketika menjadi mahasiswa di Kairo beliau sangat akrab dengan perjuangan bangsa-bangsa Arab untuk memerdekakan diri termasuk Palestina. Beliau berperan serta dalam satu konferensi internasional mewakili ormas di Indonesia. Jadi akar sejarahnya sangat kuat,” ungkapnya.

    Civitas akademika UMJ saat doa bersama untuk keselamatan Palestina dalam Kajian Integrasi Ilmu LPP AIK UMJ di Masjid At-Taqwa, Jumat (27/10/2023).

    Hidayat juga mengapresiasi tafsir rasional Muhammadiyah dalam mendukung Palestina dengan cara memberikan bantuan senilai 32 miliar. Menurutnya hal itu persis dengan apa yang diajarkan KH. Ahmad Dahlan. Selain bantuan dalam bentuk materi, Hidayat menerangkan bahwa dukungan juga dapat dilakukan dengan menyiarkan pada warga dunia bahwa Israel adalah penjajah.

    “Begitu luar biasa mereka untuk menghabisi Gaza. Israel juga melakukan tindakan yang tidak sesuai prinsip akademik. Mereka menyewa buzzer untuk memutar balikkan fakta dan kebenaran. Ini adalah bagian dari startegi mereka untuk meracuni intelektualisme. Dari sisi opini, kita harus jadi bagian dalam upaya melawannya,” tegas Hidayat.

    Di media sosial, Hamas dibranding sebagai teroris yang kejam dan tidak manusiawi. Namun menurut Hidayat, isu tersebut justru terbantah dengan adanya kesaksian dari mantan tawanan Hamas yang mengaku mendapat perlakuan sangat baik dan manusiawi. Kebohongan yang disiarkan Israel melalui buzzer di media sosial pada kenyataannya tidak dapat dibuktikan.  

    Senada dengan yang disampaikan Hidayat Nur Wahid, Drs. Bunyan Saptono, MA., yang menghimbau para civitas akademika untuk turut mengkampanyekan dukungan bagi Palestina melalui media sosial. “Mohon diviralkan, bahwa Hamas melancarkan serangan karena penjajahan yang begitu panjang dilakukan Israel,” katanya.

    Bunyan menjelaskan bahwa sikap Muhammadiyah yang diambil dalam menyikapi perang Palestina-Israel didasarkan pada pedoman kitab suci Al-Qur’an dan Sunnah. “Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah untuk amar makruf nahi munkar. Apa yang terjadi di Palestina saat ini adalah kemunkaran dan sudah melampaui batas,” katanya.

    Lebih lanjut, Bunyan meninjau isu tersebut melalui perspektif hukum internasional dan ditegaskan bahwa Israel telah melakukan kejahatan internasional yang berdampak pada penjajahan jangka panjang. Tindakan Israel dimulai dari agregasi tidak bersenjata, agregasi bersenjata, ethnic cleansing, genosida, hingga politik apartheid.

    Bunyan menegaskan tiga hal dalam menyikapi isu kemanusiaan di Palestina. “Pertama, kita membela Palestina karena penjajahan yang begitu kejam. Kedua, amanat dari konstitusi bahwa kita anti penjajahan. Ketiga, kita harus ingat utang budi, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya.

    Mengakhiri kajian, jamaah berdoa bersama untuk keselamatan warga Palestina. Kajian ini juga memberikan kesempatan bagi civitas akademika menyalurkan bantuan berupa donasi melalui Lazismu. Kajian Integrasi Ilmu merupakan program rutin LPP AIK UMJ yang digelar setiap satu bulan sekali dengan narasumber yang memiliki kepakaran sesuai dengan bidang ilmu pada isu yang diangkat.

    Editor : Dian Fauzalia

  • UMJ Tambah Tiga Doktor Baru

    0

     

    UMJ Tambah Tiga Doktor Baru

    Oleh :
    Nadiva Rahma
    Tiga Dosen UMJ Raih Gelar Doktor dari Dua Kampus yang Berbeda. Ir. Nelfiyanti., ST., M.Eng., Ph.D., (Kiri), Anwar Ilmar Ramadhan, Ph.D., (Tengah), dan Dr. Dr. H. Zainal Arif, MA., (Kanan)

    Universitas Muhammadiyah Jakarta menambah jumlah doktor barunya. Mereka adalah Ir. Nelfiyanti., ST., M.Eng., Ph.D., (Dosen FT) Anwar Ilmar Ramadhan, Ph.D., (Dosen FT) dan Dr. Dr. H. Zainal Arif, MA., (Dosen FAI) resmi meraih gelar doktor setelah dilakukan sidang promosi terbuka dari dua kampus yang berbeda.

    Baca juga :

    Ir. Nelfiyanti., ST., M.Eng., Ph.D., meraih gelar doktor pada bidang Manufaktur dan Ergonomi, melalui disertasi yang bertajuk Effect of Quick Response Manufacturing Towards Ergonomics in Automotive Assembly Line. Banyaknya pekerja perakitan di Indonesia dan Malaysia menggunakan manusia sebagai sumber tenaga utama untuk keberhasilan jalannya produksi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap industri di Indonesia maupun Malaysia, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pekerja mengalami keluhan atau rasa sakit yang dirasakan selama proses kerja berlangsung karena proses kerja yang tidak ergonomi sehingga menyebabkan keterlambatan dalam pengerjaan suatu projek. Hal tersebut menjadi latar belakang penelitian disertasi Nelfi.

    Anwar Ilmar Ramadhan, Ph.D., meraih gelar doktor pada bidang Nanofluida dan Heat Transfer melalui disertasi yang bertajuk Characterization, Experimental and Simulation of Heat Transfer Performance for Al203-Ti02-Si02 Ternary Nanofluid With Insert. Penelitian yang dilakukan merupakan penyempurnaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama menempuh pendidikan di jenjang S1 dan S2.

    Melalui karakterisasi, eksperimental, dan simulasi, Anwar berhasil membuat perbaruan nanofluida yang dapat digunakan di bidang industri, seperti radioator mobil atau masuk sebagai pendingin yang lainnya. Anwar juga berencana untuk mengembangkan penelitiannya melalui kerja sama dengan

    (BRIN) untuk mendingkan reator nuklir.

    Ir. Nelfiyanti., ST., M.Eng., Ph.D., dan Anwar Ilmar Ramadhan, Ph.D., merupakan dosen Fakultas Teknik UMJ yang berhasil meraih gelar doktor di

    dengan hasil yang memuaskan. Keduanya juga memperoleh bantuan beasiswa yang diperoleh dari UMP selama menempuh pendidikan pascasarjana.

    Sementara Dosen Fakultas Agama Islam, Dr. Dr. H. Zainal Arif, MA., meraih gelar doktor pada bidang Ilmu Al-qur’an dan Tafsir di Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Qur’an (PTIQ) yang merupakan gelar doktor kedua yang telah diraih. Melalui disertasi bertajuk E-Commerce dalam Prespektif Al-Qur’an dan Implementasi Serta Analisinya Pada Perekonomian di Era 4.0, Zainal menyimpulkan bahwa E-commerce berdasarkan prespektif Al-Qur’an tidak melarang kegiatan apapun yang dilakukan dalam kegiatan ekonomi asal tetap berpedoman dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah digariskan Al-Qur’an dan Hadist.

    Di tengah keaadannya yang sempat mengalami sakit selama beberapa bulan, Zainal tetap semangat hingga menyelesaikan gelar doktornya dengan hasil yang memuaskan. Dalam waktu dekat, ia juga berencana untuk pengajuan usulan kenaikan jabatan ke jenjang Guru Besar.

    “Semoga ini dapat membuat kita menjadi lebih berkarya, mengabdi, dan tentu bisa lebih bermanfaat untuk pribadi dan masyarakat terutama agama,” tutur Zainal.

    Editor : Dian Fauzalia

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet