Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20
Kuliah Umum Jadi Pembuka Perayaan Dies Natalis FKK UMJ Ke-20
- 15 September 2023
Oleh :
Fazri Maulana
menggelar kuliah umum secara hybrid dengan tdadaema History Medicine, di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Kamis, (15/09/2023).
baca juga:
Kegiatan ini bagian dari rangkaian
pembukaan Dies Natalis ke-20 FKK UMJ. Dalam sambutannya, Wakil Dekan I
dr. Risky Akaputra, Sp.P, mengatakan Dies Natalis FKK UMJ menjadi
momentum untuk melakukan evaluasi untuk meningkatkan capaian sehingga
bisa mendapatkan akreditasi unggul.
“Usia Ke-20 bukanlah usia yang
muda ataupun tua, saat ini adalah usia yang sedang bersemangat untuk
menghasilkan peningkatan capaian bagi Fakultas, Institusi, dan
Universitas,” pungkas Risky.
FKK UMJ menghadirkan narasumber salah satu pendiri
UMJ sekaligus Dokter bedah saraf yaitu Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp. BS (K) dan dimoderasi oleh Kepala departemen bedah FKK UMJ, dr. Zainy Hamzah, Sp.BS.
Zainy menyampaikan tema kuliah umum diangkat sejalan dengan perayaan
Dies Natalis untuk menelusuri kembali sejarah berdirinya FKK UMJ karena
Ilmu sangat berkaitan erat dengan sejarah.
“Dengan kita ambil tema kuliah History of Medicine,
seperti yang sudah dipaparkan bahwa ilmu yang saat ini kita ketahui
bukan yang pertama bahkan dari sebelumnya sudah ada dengan ditandai
artefak-artefak yang sudah ditemukan. Jadi sesuai dengan tema untuk Dies
Natalis kali ini kita ingin kembali ke rumah, mengingat sejarah dan
mengundang para pendiri hingga alumni FKK UMJ,” pungkas Zainy.
Pada sesi pemaparanya, Andi menjelaskan bagaimana proses sejarah ilmu kodekteran dalam konteks bedah saraf mulai dari Prehistoric Procedure, Primitive Times, Egyptian, The Greek People, Ancient Romans, Dark and Middle Ages, hingga The Renaissance.
Lebih lanjut, Dokter bedah saraf ini menegaskan bahwa ilmu kedokteran saat ini bukanlah sesuatu yang baru ataupun pertama, perkembangan ilmu kedokteran sudah dimulai sejak lama. “Saya selalu mengatakan tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Jadi apa yang kita pelajari hari ini, sudah pernah dilakukan oleh pendahulu kita dalam bentuk yang lain,” ungkap Andi.
Andi berpesan kepada mahasiswa untuk terus melakukan inovasi, karena inovasi bukan menciptakan sesuatu yang baru tetapi melakukan perubahan dan perbaikan dari bentuk awalnya. “Ilmu kedokteran adalah pembelajaran seumur hidup, mari kita selalu belajar sampai liang lahat,” tutup Andi.
Kuliah umum ini ditutup dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng
sebagai penanda dibukanya rangkaian Dies Natalis FKK UMJ. Puncak acara
akan dilaksanakan November mendatang.
Editor : Budiman
Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting
Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting
- 15 September 2023
Oleh :
Dinar Meidiana
Program sosialisasi dan edukasi Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah
Baca juga :
Ia bersyukur dan berterima kasih pada PWA DKI Jakarta karena memiliki kepedulian dalam isu kesehatan khususnya stunting. Winetrin menerangkan bahwa meskipun Jakarta merupakan kota metropolitan tetapi risiko dan angka stunting cukup memprihatinkan. Rangkaian sosialisasi yang mengusung tema Mencetak Generasi Emas dengan Penurunan Angka Stunting didukung penuh oleh Kecamatan Senen.
“Acara ini bermanfaat untuk orang tua khususnya para ibu. Kami berterima kasih karena aisyiyah sangat peduli. Mohon acara ini dapat diikuti dengan baik dan tuntas,” ungkap Winetrin. Lebih lanjut, Winetrin berharap sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan di empat kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Senen karena menurutnya sangat diperlukan bagi para orang tua.
Hal tersebut ditanggapi positif oleh Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Syamsidar Siregar, S.IP. “Sama halnya dengan yang disampaikan Pak Camat kemarin agar sosialisasi dan edukasi di empat kelurahan lainnya. Kami berharap masyarakat seluruh kelurahan di Kecamatan Senen ke depan berkesempatan mendapat edukasi,” pungkas Syamsidar.
Sosialisasi dan edukasi menghadirkan empat narasumber yaitu Dr. Sugiatmi, SP., MKM., Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., Imas yuliati, dan Dra. Syamsidar, S.IP. Sosialisasi dan edukasi untuk percepatan penurunan angka stunting yang diberikan meliputi masa persiapan yaitu pra nikah, masa kehamilan, hingga masa 1000 hari pertama kelahiran.
Dr. Sugiatmi, SP., MKM., yang merupakan Ketua Prodi Ilmu Gizi
(FKK)ini menerangkan bahwa stunting menjadi fokus karena data menunjukkan sejak 2013 hingga 2023 penurunan angka stunting belum mencapai target yaitu 14 persen. “Aisyiyah berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting melalui Rumah Gizi Aisyiyah,” kata Sugiatmi.
Program Rumah Gizi Aisyiyah bertujuan untuk mencapai peningkatan status gizi dan pencegahan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis masyarakat. Para orang tua dan kader juga diberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi.
Terkait kesehatan reproduksi dijabarkan oleh Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., dosen
(FIK) UMJ. “Kesehatan reproduksi perlu dipersiapkan sebelum nikah karena berpengaruh pada kualitas generasi,” ungkapnya. Oleh karenanya pelayanan kesehatan masa sebelum hami dilakukan untuk mendukung penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB), dan stunting.
Kemudian, para orang tua juga perlu memerhatikan gizi terbaik yang dapat mendukung kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Senen Imas Yuliati menyampaikan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada enam bulan pertama kelahiran.
Melihat betapa pentingnya nutrisi bagi anak, maka Aisyiyah membuat program Rumah Gizi Aisyiyah yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam hal konsultasi, edukasi, dan pendampingan dalam memantau perkembangan anak. Hal ini disampaikan Dra. Syamsidar Siregar, S.IP., saat memaparkan terkait program Rumah Gizi Aisyiyah.
Syamsidar menerangkan bahwa sampai saat ini terdapat 5 Dapur Aisyiyah di DKI Jakarta. Lebih lanjut, ia berharap kegiatan PWA DKI Jakarta bersama masyarakat tidak berhenti di sosialisasi melainkan dapat membentuk forum komunikasi. Sebelumnya
telah memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat Kelurahan Kramat.
Sosialisasi diikuti oleh puluhan kader dan orang tua serta dihadiri
oleh jajaran PWA DKI Jakarta. Selain mendapatkan pemaparan dari berbagai
narasumber, para orang tua juga diberikan buku yang berisi tentang
Gerakan Aisyiyah Sehat (GRASS) dan segala hal mengenai upaya peningkatan
kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak.
Editor : Budiman
Larangan Berburuk Sangka Kepada Orang Lain
Larangan Berburuk Sangka Kepada Orang Lain
- 15 September 2023
Oleh :
Nadiva Rahma
Apabila datang orang yang fasik (orang yang suka berbuat dosa) membawa suatu berita, maka berhati-hatilah dan teliti dengan kebenaran berita yang disampaikan, karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Hal ini disampaikan oleh Ketua
(LPPAIK UMJ), Drs. Fakhrurazi, MA., saat memimpin kajian rutin jumat, (15/09/2023) di Masjid At-Taqwa UMJ.
Baca juga :
Dalam
kesempatan ini, ketua LPPAIK UMJ mentadaburi Al-Qur’an surat Al-Hujurat
ayat 1-10 yang diawali dengan membaca surah Al-Hujurat Bersama.
Al-Qur’an yang kita pahami adalah memahami Al-Qur’an itu sendiri.
Al-Qur’an dapat dipahami dengan akal atau dengan ilmu pengetahuan,
sehingga makna dari Al-Qur’an itu sendiri dapat kita pahami.
Surat Al-Hujurat adalah surat yang menjelaskan tentang kabar-kabar nabi. “Orang beriman dilarang untuk mendahului Allah dan Rasulnya,” ujar Fakhrurazi. Mendahului yang dimaksud adalah melalui perbuatan dan perkataan. Seperti makna yang terkandung pada surah Al-Hujurah ayat 1, bahwa sesungguhnya Allah maha mengetahui semua perkataan maupun perbuatan umatnya.
Melanjutkan makna Al-Hujurat ayat 3, Fakhrurazi mengatakan orang yang merendahkan suaranya dihadapan Allah dan Rasulnya, akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Hal itu selaras dengan kehidupan saat ini, dimana seorang tidak boleh berbicara dengan nada tinggi kepada guru.
“Bahkan ketika berdoa tidak boleh meninggikan suara, Rasulullah SAW melarang umatnya berdoa dengan memaksa Allah. Kalau berdoa tidak sopan tentu tidak akan baik, termasuk orang yang meninggikan suaranya,” tambah Fakhrurazi.
Kajian jumat ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh
LPPAIK UMJ dan diikuti oleh tenaga pendidik UMJ. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk saling berbagi ilmu dengan mentadaburi ayat-ayat
Al-Qur’an sebagai bahan kajian.
Editor : Budiman
Mahasiswa Baru UMJ Siap Ikuti PKKMB 2023
Mahasiswa Baru UMJ Siap Ikuti PKKMB 2023
- 15 September 2023
Oleh :
Nadiva Rahma
Sebanyak 2.104 Mahasiswa baru Universitas
Baca juga :
Dalam rangka menyambut kegiatan PKKMB, mahasiswa baru UMJ mengikuti pembekalan dengan panitia penyelenggara PKKMB 2023 pada Kamis, (14/09/2023) secara daring. Pada kesempatan ini, mahasiswa baru diberikan panduan mengenai agenda kegiatan PKKMB UMJ yang harus diikuti selama lima hari dimulai Senin hingga Jumat, 18-22 September 2023 di UMJ.
Adapun rangkaian kegiatan yang akan diikuti mahasiswa baru UMJ adalah PKKMB Universitas, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Expo, Masa Taaruf (MasTa) Ortom, dan PKKMB Fakultas. Sebagaimana berdasarkan peraturan yang telah ditentukan oleh panitia, kegiatan akan dimulai pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
“Kegiatan PKKMB akan dilaksanakan dengan Bahagia dan suka ria, tidak
boleh ada kekerasan,” hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor IV UMJ, Dr.
Septa Candra, SH.,MH.,saat memberikan sambutan. Septa juga menghimbau
kepada seluruh mahasiswa baru UMJ agar mengikuti kegiatan PKKMB dengan
tertib dan mentaati peraturan yang telah ditentukan.
Editor : dinar Meidiana
PWA DKI Jakarta Berikan Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Kecamatan Senen
PWA DKI Jakarta Berikan Edukasi Pencegahan Stunting Pada Masyarakat Kecamatan Senen
- 14 September 2023
Oleh :
Dinar Meidiana
Majelis Kesehatan
Baca juga :
Gerakan Anak Sehat bertujuan meningkatkan status gizi balita untuk pencegahan stunting melalui pemenuhan asupan gizi dan praktik pemberian makan keluarga serta peningkatan keterlibatan multipihak. Pimpinan Pusat Aisyiyah dipercaya menjadi salah satu mitra pelaksana program.
Kecamatan Senen, Kelurahan Paseban, dan Kramat, merupakan lokasi pilot project yang dimandatkan kepada PWA Aisyiyah. Ketua Majelis Kesehatan PWA DKI Jakarta Miciko Umeda, S.Kp., M.Biomed., menerangkan bahwa ketiga lokasi tersebut memiliki risiko stunting yang cukup tinggi di wilayah Jakarta Pusat.
“Risiko stunting tergambar cukup tinggi. Jangan sampai faktor risiko membuat kasus stunting menjadi bertambah. Anak harus sehat karena untuk menciptakan Generasi Emas 2045 membutuhkan anak yang kuat fisik dan psikologi,” ungkap Miciko saat memaparkan materi sosialiasi di Aula Lantai 4 Kantor Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat.
Dekan
Universitas Jakarta (FIK) ini menekankan agar para orang tua dapat menyesuaikan isi piring anak-anak dapat memenuhi gizi seimbang. Menurutnya, isi piring tidak perlu mahal melainkan yang terpenting memenuhi gizi seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, mineral dan vitamin.
Pencegahan stunting melalui program GRASS (Gerakan Aisyiyah Sehat) diterangkan Dr. Hirfaturrahmi bahwa menyasar akar rumput untuk percepatan penurunan stunting. Beberapa program yang dilakukan ialah adanya kader yang diberdayakan di lokasi untuk mendampingi para orang tua memantau tumbuh kembang anak.
Selain itu hadir pula dua narasumber lainnya yaitu dari Majelis Kesehatan PWA DKI Jakarta dr. Tuti Kurniati, M.Kes., AAK., dan Puskesmas Kelurahan Kramat dr. Liesthia Fidelia. Seluruh narasumber menekankan upaya pencegahan stunting yang dilakukan secara kolaborasi antara pemerintah dan Aisyiyah dapat dilaksanakan oleh para orang tua.
Para orang tua diberikan pemahaman tentang gejala dan pencegahan stunting yang dapat dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu juga edukasi dilakukan dengan pendekatan nilai agama yang memperlihatkan perintah Allah dalam Al-Qur’an pada hambaNya agar menciptakan generasi terbaik.
Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Syamsidar Siregar, S.IP., menjelaskan bahwa Aisyiyah memiliki perhatian pada upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan melalui banyak program di antaranya Rumah Gizi Aisyiyah.
Dalam sambutannya, Syamsidar menerangkan bahwa Rumah Gizi Aisyiyah memberikan konsultasi kesehatan gizi dan fasilitas pendeteksian tumbuh kembang anak. “Kegiatan ini tidak berhenti di sini karena kader yang ada di Kelurahan Kramat akan mendampingi orang tua dalam upaya pencegahan stunting. Satu kader untuk 10 orang,” ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri Camat Senen Ronny Jarpiko, serta diikuti oleh
15 orang kader pendamping dan puluhan masyarakat Kelurahan Kramat.
Editor : Budiman