Program sosialisasi dan edukasi Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah
- Home>
- Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting
Posted by : Keis
Camat Senen Dukung PWA DKI Jakarta Turunkan Angka Stunting
- 15 September 2023
Oleh :
Dinar Meidiana
Kader dan orang tua di lingkungan Kelurahan Paseban menyimak
pemaparan dari Dr. Sugiatmi, SP., MKM., di RPTRA An Nur, Jumat
(15/09/2023).
Baca juga :
Ia bersyukur dan berterima kasih pada PWA DKI Jakarta karena memiliki kepedulian dalam isu kesehatan khususnya stunting. Winetrin menerangkan bahwa meskipun Jakarta merupakan kota metropolitan tetapi risiko dan angka stunting cukup memprihatinkan. Rangkaian sosialisasi yang mengusung tema Mencetak Generasi Emas dengan Penurunan Angka Stunting didukung penuh oleh Kecamatan Senen.
“Acara ini bermanfaat untuk orang tua khususnya para ibu. Kami berterima kasih karena aisyiyah sangat peduli. Mohon acara ini dapat diikuti dengan baik dan tuntas,” ungkap Winetrin. Lebih lanjut, Winetrin berharap sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan di empat kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Senen karena menurutnya sangat diperlukan bagi para orang tua.
Hal tersebut ditanggapi positif oleh Ketua PWA DKI Jakarta Dra. Syamsidar Siregar, S.IP. “Sama halnya dengan yang disampaikan Pak Camat kemarin agar sosialisasi dan edukasi di empat kelurahan lainnya. Kami berharap masyarakat seluruh kelurahan di Kecamatan Senen ke depan berkesempatan mendapat edukasi,” pungkas Syamsidar.
Sosialisasi dan edukasi menghadirkan empat narasumber yaitu Dr. Sugiatmi, SP., MKM., Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., Imas yuliati, dan Dra. Syamsidar, S.IP. Sosialisasi dan edukasi untuk percepatan penurunan angka stunting yang diberikan meliputi masa persiapan yaitu pra nikah, masa kehamilan, hingga masa 1000 hari pertama kelahiran.
Dr. Sugiatmi, SP., MKM., yang merupakan Ketua Prodi Ilmu Gizi
(FKK)ini menerangkan bahwa stunting menjadi fokus karena data menunjukkan sejak 2013 hingga 2023 penurunan angka stunting belum mencapai target yaitu 14 persen. “Aisyiyah berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting melalui Rumah Gizi Aisyiyah,” kata Sugiatmi.
Program Rumah Gizi Aisyiyah bertujuan untuk mencapai peningkatan status gizi dan pencegahan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis masyarakat. Para orang tua dan kader juga diberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi.
Terkait kesehatan reproduksi dijabarkan oleh Lily Herlina Ns, Sp.Kep.Kom., dosen
(FIK) UMJ. “Kesehatan reproduksi perlu dipersiapkan sebelum nikah karena berpengaruh pada kualitas generasi,” ungkapnya. Oleh karenanya pelayanan kesehatan masa sebelum hami dilakukan untuk mendukung penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB), dan stunting.
Kemudian, para orang tua juga perlu memerhatikan gizi terbaik yang dapat mendukung kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Senen Imas Yuliati menyampaikan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada enam bulan pertama kelahiran.
Melihat betapa pentingnya nutrisi bagi anak, maka Aisyiyah membuat program Rumah Gizi Aisyiyah yang dapat memfasilitasi masyarakat dalam hal konsultasi, edukasi, dan pendampingan dalam memantau perkembangan anak. Hal ini disampaikan Dra. Syamsidar Siregar, S.IP., saat memaparkan terkait program Rumah Gizi Aisyiyah.
Syamsidar menerangkan bahwa sampai saat ini terdapat 5 Dapur Aisyiyah di DKI Jakarta. Lebih lanjut, ia berharap kegiatan PWA DKI Jakarta bersama masyarakat tidak berhenti di sosialisasi melainkan dapat membentuk forum komunikasi. Sebelumnya
telah memberikan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat Kelurahan Kramat.
Sosialisasi diikuti oleh puluhan kader dan orang tua serta dihadiri
oleh jajaran PWA DKI Jakarta. Selain mendapatkan pemaparan dari berbagai
narasumber, para orang tua juga diberikan buku yang berisi tentang
Gerakan Aisyiyah Sehat (GRASS) dan segala hal mengenai upaya peningkatan
kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak.
Editor : Budiman
Related Posts :