• Posted by : Keis

     

    Anggota ERDAMS FKM UMJ Turut dalam Distribusi Air Bersih di Tangsel

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Adipatra Kenaro Wicaksana, Satria Cahaya Nova, dan Naufal Alif Ramadhan, saat melakukan distribusi air bersih di Kelurahan Kranggan, Tangsel, Kamis (19/10/2023).

    Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan, mendorong mahasiswa

    Universitas Jakarta (FKM ) yang tergabung dalam Lembaga Semi Otonom ERDAMS untuk jadi sukarelawan dalam program Distribusi Air Bersih bersama Forum Potensi Tangsel. Program dilaksanakan sekitar satu pekan sejak 18 hingga 25 Oktober 2023 di daerah Kelurahan Kranggan, Tangerang Selatan.

    Baca juga :

    Mahasiswa tersebut adalah Adipatra Kenaro Wicaksana, Satria Cahaya Nova, dan Naufal Alif Ramadhan. Selain menjadi relawan dalam pendirian penampungan air sementara dan pendistribusian air, anggota ERDAMS juga turut memberikan pelayanan cek tensi darah gratis pada warga sekitar.

    Distribusi air dilakukan di beberapa titik yaitu RT 06/02, RT 07/03 dan RT 03/01. Lebih dari 300 Kepala Keluarga yang terdampak kekeringan berbaris dan antre untuk mengambil air bersih yang disediakan atas kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tangsel, Pemadam Kebakaran, dan BSI Maslahat.

    Ribuan liter air yang berasal dari Gunung Salak dibawa menggunakan tangki air menuju titik lokasi setelah dilakukan koordinasi antara Ketua RT dengan pelaksana. Namun karena keterbatasan jumlah, maka pelaksana program juga menggandeng Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai penyedia air bersih.

    Kelurahan Kranggan yang mayoritas bergantung pada air sumur mengalami kekeringan selama musim kemarau panjang tahun ini. Lokasi distribusi air ditetapkan setelah adanya hasil assessment wilayah terdampak yang menunjukkan bahwa Kranggan merupakan daerah terdampak kekeringan yang cukup parah.

    Adipatra, salah satu anggota ERDAMS menerangkan bahwa pendistribusian air direspons sangat positif oleh warga. “Warga antusias membawa ember maupun galon kosong untuk diisi air. Kendalanya tidak ada penampungan air yang cukup untuk penyimpanan jangka panjang. Jadi para relawan membuat penampungan sementara yang terbuat dari terpal,” kata Adi.  

    Meskipun cuaca panas dan suhu udara cukup tinggi mencapai 37 derajat, Adi mengungkapkan rasa senang dan bahagia karena dapat melihat antusiasme warga. “Melihat senyum warga, dan ketika mereka mengucapkan terima kasih, itu (rasa lelah) semua terbayar. Ini yang membuat saya merasa ketagihan dan senang berkegiatan di program sukarelawan,” ungkap Adi haru.

    Editor : Dian Fauzalia

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet