• Posted by : Keis

     

    Rektor: Dokter Lulusan UMJ Diharapkan Senafas dengan Muhammadiyah

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Angkat Sumpah ke 50
    Lulusan Program Studi Profesi Dokter saat ucap sumpah dokter, di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Kamis (13/04/2023).
     
     

    Dokter Lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta diharapkan menjadi dokter yang senafas dengan Muhammadiyah. Hal tersebut disampaikan Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Angkat Sumpah Dokter Ke 50 Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ, di Auditorium dr. Syafri Guricci, Kamis (13/04/2023).

    Sebanyak 11 lulusan Program Studi Profesi Dokter mengucapkan ikrar sumpah dokter dipimpin oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P., FAPSR., FISR, dan didampingi oleh rohaniawan. Naskah sumpah dokter kemudian ditandatangani oleh perwakilan wisudawan dan dekan FKK UMJ, serta disaksikan oleh Rektor UMJ dan Ketua Program Studi Profesi Dokter.

    “Kuliah di UMJ bukan untuk dimuhammadiyahkan tapi bagaimana cara pandangnya senafas dengan Muhammadiyah. Muhammadiyah ini pandangannya ke depan, berkemajuan. Minimal nilai- nilai yang didapatkan di Muhammadiyah dapat dikembangkan di masyarakat. Dokter alumni UMJ harus ada bedanya, yaitu menampilkan nilai-nilai Islam,” ungkap Ma’mun pada lulusan Program Studi Profesi Dokter.

    Baca juga : Angkat Sumpah Dokter ke 47 Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ

    Kisah yang dapat menjadi inspirasi bagi para dokter muda adalah lahirnya Muhammadiyah yang didorong oleh persoalan pendidikan. Ma’mun menjelaskan bahwa KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk menangkal penyebaran kristenisasi oleh Pemerintah Belanda.

    “Ikhtiar itu dilakukan KH Dahlan bukan melalui dakwah ceramah di masjid tapi mengadakan apa yang dipunya oleh Belanda yaitu sekolah, rumah sakit, panti asuhan. Maka berdirilah PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem),” ujar Ma’mun.

    Lebih lanjut, Ma’mun mengatakan bahwa semangat yang dimiliki Muhammadiyah adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu ribuan sekolah Muhammadiyah bisa berdiri di seluruh Indonesia termasuk wilayah dengan mayoritas umat Kristen maupun agama lain.

    Keseriusan itu pula yang mendorong UMJ untuk selalu berkomitmen memberikan pelayanan pendidikan terbaik. Beberapa upaya dilakukan di antaranya program beasiswa yang digelontorkan UMJ untuk lebih dari 500 mahasiswa setiap tahun, dan kerja sama dengan berbagai instansi maupun lembaga.

    Ma’mun juga menekankan agar upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dinilai melalui lembaga akreditasi dapat dicapai. Pada 2025 mendatang, FKK UMJ akan menjalani penilaian atau akreditasi dan diharapkan dapat meraih predikat unggul sesuai amanat persyarikatan dan LLDIKTI.

    Angkat Sumpah ke 50
    Angkat Sumpah Dokter Ke 50 di Auditorium dr. Syafri Guricci FKK UMJ, Kamis (13/04/2023).

    Hal senada diungkapkan oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Muhammad Fachri, Sp.P., FAPSR., FISR. yang juga memohon dukungan pada seluruh pihak agar FKK UMJ dapat meningkatkan akreditasi. Selain itu, Fachri menyampaikan ucapan selamat pada seluruh lulusan yang telah resmi menyandang gelar dokter melalui pelantikan dan angkat sumpah.

    Fachri berpesan bahwa dokter lulusan Muhammadiyah harus memiliki karakter unggulan. “Sebagai dokter muslim dari PTMA (Perguruan Tinggi Muhamamdiyah Aisyiyah), saudara telah memiliki 5 karakter unggul dibandingkan lulusan lain. Selalu belajar sepanjang hayat, berpihak pada kebenaran, kritis, menyampaikan ilmu dan melaksanakan ibadah,” tutur Fachri.

    Berdasarkan laporan dari Ketua Program Studi Profesi Dokter Dr. dr. Farsida, MPH., seluruh mahasiswa yang diangkat sumpah ini telah lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) pada Februari 2023. Farsida mengungkapkan bahwa proses yang telah dilewati para mahasiswa didukung oleh berbagai pihak mulai dari kampus, orang tua, hingga rumah sakit dan dinas kesehatan jejaring FKK UMJ.

    FKK UMJ sejak berdiri hingga kini telah melahirkan sebanyak 1656 dokter yang tersebar di seluruh penjuru negeri hingga ke luar negeri. Sebagian besar dokter lulusan UMJ melanjutkan studi spesialis, beberapa di antaranya mendapat beasiswa dari FKK UMJ. Farsida mengatakan bahwa program beasiswa tersebut diberikan pada mahasiswa terbaik yang diharapkan dapat menjadi kader pendidik di FKK UMJ.

    Angkat Sumpah Dokter ke 50 yang mengusung tema Ama et Quid Vis Fac dalam bahasa inggris berarti love and do what you want. Tema tersebut memiliki makna mendalam yaitu para dokter lulusan UMJ mencintai profesi sebagai dokter muslim sekaligus dokter Muhammadiyah yang menjalankan tugas berlandaskan Al-Qur’an dan hadis.

    Angkat Sumpah Dokter Ke 50 FKK UMJ dihadiri pula oleh Wakil Rektor I Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., Wakil Dekan I FKK Dr. dr. Risky Akaputra, Sp.P., dan Wakil Dekan II FKK Fatimah, SST., M.KM. (DN/KSU)

    Editor: Tria Patrianti

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet