• PK IMM FKM Berkolaborasi Lakukan Pemberdayaan Anak-Anak Panti Asuhan

    0

     

    PK IMM FKM Berkolaborasi Lakukan Pemberdayaan Anak-Anak Panti Asuhan

    Oleh :
    Fazri Maulana
    PKK IMM FKM Berkolaborasi Lakukan Pemberdayaan Anak-Anak Panti Asuhan
    PKK IMM FKM dan anak-anak Yayasan Panti Asuhan Pembangunan Masyarakat Sejahtera foto bersama usai kegiatan melukis, Minggu (29/10/23).
     
     

    Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat bersama Bidang Immawati Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berkolaborasi gelar kegiatan pemberdayaan panti asuhan di Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera, Minggu (29/10/23).

    Baca juga : IMM FKM Adakan IMM Bertabligh Akbar

    Kegiatan yang bertajuk “Be Human For Humanity” ini memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) diantaranya cara mencuci tangan, makanan bergizi, himbauan tidak membuang sampah sembarangan, dan pemberantasan jentik nyamuk.  Selain itu, anak –anak diberikan kegiatan melukis melalui media paper bag.

    Wadek III FKM Dr. Suherman S.PI., M.KM., M.Sc., Ph.D., mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh PK IMM FKM. Menurutnya, kegiatan pemberdayaan ini bisa membantu mengembangkan softskill dan hardskill mahasiswa.

    “Kegiatan ini sangat baik dan bagus sekali karena dapat mengembangkan softskill dan hardskill mahasiswa. Saya berharap kegiatan ini tidak terputus sampai disini, tetapi berlanjut dengan acara yang lebih besar lagi,” ungkap Suherman.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PK IMM FKM Masfur Muzakki, berpesan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mendalami arti berbagi dan bersyukur.

    Saya harap kegiatan ini menjadi sebuah inovasi dan kegiatan yang dapat memberikan antar sesama baik dari segi ilmu, manfaat, dan kebaikan lainnya sehingga amal ibadah dan kebaikan yang ditanam dapat bermanfaat di kemudian hari”.

    Selain itu, ketua pelaksana Rifdah Aulia mengucapkan rasa terimakasih kepada Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera sudah menyambut kegiatan pemberdayaan yang dilakukan PK IMM FKM.

    “Terima kasih kepada yayasan telah memberikan waktu dan tempatnya, semoga ilmu yang kami berikan bisa bermanfaat,” tutup Aulia.

    Acara ini disambut antusias oleh anak-anak panti asuhan, adanya kegiatan penyuluhan dan melukis ini sebagai bentuk penyaluran ilmu dan hobi baik dari panitia maupun anak-anak panti.

    Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sertifikat sebagai bentuk terima kasih dari PK IMM FKM kepada pihak yayasan panti asuhan karena telah mensukseskan serta memberikan dukungan penuh kepada acara ini.

    Penulis : Mahpud Stya Alhafids
    Editor : Dian Fauzalia

  • Bantuan Indonesia untuk Palestina Perlu Diperkuat Terus

    0

     

    Bantuan Indonesia untuk Palestina Perlu Diperkuat Terus

    Oleh :
    Asep Setiawan
    Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina
    Kiri ke kanan: Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T., Dr. Ahed Abu Al Atta, Drs. Sumarno, dan Dr. Asep Setiawan, MA., saat Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (31/10/2023).
     
     

    Bantuan Indonesia untuk Palestina perlu diperkuat terus dalam rangka mendukung Palestina melepaskan diri dari penjajahan Israel. Dengan masih adanya penjajahan ini, Israel tanpa henti melakukan serangan terhadap wilayah Gaza dan sebagian Tepi Barat sehingga banyak korban berjatuhan sejak peristiwa 7 Oktober 2023. Bantuan Indonesia ini tidak hanya berupa doa, bantuan kemanusiaan dan sosial lainnya tetapi juga bantuan berupa desakan kepada berbagai lembaga internasional untuk menghentikan peperangan dan memulihkan kemerdekaan Palestina.

    Baca juga : Warek I UMJ: UMJ Siap Memberikan Beasiswa bagi Pelajar Palestina

    Demikian salah satu butir pemikiran dalam “Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina: Memperkuat Kebijakan Indonesia untuk Palestina” di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, hari Selasa (22/10). Hadir sebagai pembicara adalah anggota DPR Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T., Direktur Lembaga Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Dr. Ahed Abu Al Atta, Dosen Prodi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Dr. Sumarno M.Si dan moderator Dr. Asep Setiawan, MA., dari Program Studi Magister Ilmu Politik. Ikut hadir secara virtual dalam aksi solidaritas penggalangan dana adalah Direktur Penghimpunan Lazismu Pusat Edi Muktiono.

    Laporan Kementerian Kesehatan Palestina sampai 30 Oktober seperti dilansir Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban telah 8.306 syahid karena serangan Israel. Jumlah itu terdiri dari 3.457 anak-anak, 2.136 perempuan, 400 lansia dan 210 lainnya meninggal di Tepi Barat. Sementara itu serangan Israel terus berlanjut tanpa mempedulikan kawasan bahkan rumah sakit dan tempat ibadah juga terkena pemboman. Di samping itu, Israel memutuskan listrik, aliran air dan menutup perbatasan Gaza.

    Berbagai jenis bantuan

    Dalam pembukaan seminar, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Muhamamad Hadi, M.Kep.,  menyatakan Universitas Muhammadiyah Jakarta menyerukan agar serangan Israel kepada Palestina dihentikan. “Kita semua harus membantu mereka dan memberikan dukungan bagi warga Palestina terutama untuk obat-obatan dan makanan,” tegasnya.

    Bentuk bantuan UMJ seperti dijelaskan oleh Wakil Rektor I adalah berupa bantuan untuk pengungsi Palestina untuk dapat belajar di UMJ. Dikatakan bahwa UMJ akan mendukung warga Palestina untuk kuliah di kampus ini. Bantuan lainnya kata Wakil Rektor I adalah meninggalkan dan tidak mengkonsumsi produk-produk yang mendukung eksistensi Israel.  Selanjutnya, sebagai masyarakat yang beragama ikut mendoakan Palestina agar dapat kembali menjalani kehidupannya secara normal.

    Anggota DPR Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T., menjelaskan Indonesia telah melakukan berbagai dukungan terhadap Palestina sejak peristiwa 7 Oktober lalu.  Diantara dukungan itu disampaikan di berbagai forum internasional termasuk di PBB. Indonesia ikut memberikan suara menyokong terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan penghentian perang dan membuka jalur bantuan kemanusiaan.

    Dalam situasi sekarang ini, Ledia mengajak masyarakat agar mendorong Pemerintah untuk terus aktif bersuara di dunia internasional mendesak dibukanya jalur-jalur pengiriman bantuan kemanusiaan. Selanjutnya juga mendorong pemerintah untuk terus aktif bersuara di dunia internasional mendesak dihentikannya penjajahan Israel atas Bangsa Palestina dan menggalang kekuatan internasional untuk meningkatkan status keanggotaan Palestina di PBB. Dan di sisi lain, perlu memperkuat dukungan media untuk Palestina demi memobilisasi dan membangun kesadaran opini publik internasional

    Menggalang Opini Dunia

    Sementara itu, Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Dr. Ahed Abu Al Atta menjelaskan bahwa Badai Al Aqsa yang terjadi tanggal 7 Oktober itu merupakan upaya perlawanan dalam melepaskan diri dari penjajahan dan membebaskan Al Aqsa Hal itu karena sudah banyak jatuh korban di pihak Palestina dan bahkan terdapat 7000 orang Palestina di penjara Israel.

    Mengenai langkah apa yang dapat dilakukan masyarakat termasuk mahasiswa Dr Ahed menyatakan, “Yang bisa dilakukan sebagai mahasiswa adalah berkampanye di media sosial dan aktif memberitakan dan men-share  kejahatan perang yang dilakukan oleh bangsa Israel.” Dukungan ini bagian dari membangun opini dunia bahwa tindakan Hamas ini merupakan langkah perjuangan dalam membebaskan negaranya dari penjajahan Israel.

    Selain itu  Dr. Ahed menyerukan agar masyarakat melakukan aksi demonstrasi untuk mengirimkan pesan kepada para pengambil kebijakan dan dunia agar menghentikan perang dan penjajahan yang dilakukan Israel. Dr Ahed juga menyerukan agar masyarakat memboikot produk-produk yang ada kaitan dengan Israel. Itulah sejumlah langkah dalam membantu Palestina selain juga terjun sebagai relawan membantu kegiatan sosial dan kemanusiaan bagi Palestina.

    Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina
    Kaprodi Ilmu Politik, Narasumber bersama mahasiswa Ilmu Politik seusai seminar di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (31/10/2023).

    Pembicara lainnya Drs. Sumarno., M.Si menyebutkan bahwa insiden 7 Oktober tidak berdiri sendiri. Insiden itu muncul dari penjajahan yang sudah lama terjadi sehingga terjadi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Sejak awal, Indonesia memberikan dukungan kepada Palestina untuk mewujudkan kemerdekaannya. Dukungan diberikan oleh masyarakat maupun negara. Sumarno menyebutkan bahwa agresi militer Israel ke Palestina, telah melahirkan solidaritas internasional untuk Palestina. Apa yang terjadi di Gaza saat ini adalah tragedi yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaan universal. “Sebagian besar masyarakat Indonesia memberikan dukungan yang massif pada perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaannya dari penjajah Israel,” jelas Sumarno. Aksi dukungan itu diwujudkan dalam berbagai bentuk: donasi ke berbagai lembaga terpercaya, aksi demonstrasi serta aksi di media sosial.

  • Warek I UMJ: UMJ Siap Memberikan Beasiswa bagi Pelajar Palestina

    0

     

    Warek I UMJ: UMJ Siap Memberikan Beasiswa bagi Pelajar Palestina

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Warek I UMJ: UMJ Siap Memberikan Beasiswa bagi Pelajar Palestina
    Dr. Muhamamad Hadi, M.Kep., saat memberikan sambutan dalam Seminar dan Aksi Solidaritas Untuk Gaza Palestina di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (31/10/2023).
     
     

    Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melalui Wakil Rektor I menyatakan sikap tegas membela dan mendukung kemerdekaan Palestina. Dr. Muhammad Hadi, M.Kep., menyerukan agar serangan Israel dapat dihentikan. Selain itu, mewakili UMJ, Hadi menyatakan kesiapan menerima dan memberikan beasiswa bagi pelajar dari Palestina untuk belajar di UMJ.

    Baca juga : Dukung Palestina, LPP AIK UMJ Gelar Kajian Integrasi Ilmu

    Pernyataan tersebut disampaikan dalam Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina yang digelar di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (31/10/2023). Saat dimintai keterangan seusai acara, Hadi menyampaikan bahwa UMJ mendukung kegiatan dan aksi solidaritas perjuangan Palestina.

    “Sudah selayaknya kita menggairahkan atau meningkatkan rasa kepedulian pada rakyat Palestina. Sebagai civitas UMJ, sudah selayaknya kita harus mendukung masyarakat Palestina saat mereka mengalami kesulitan,” ungkap Hadi.

    Seminar yang digagas oleh Prodi Ilmu Politik dan Prodi Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ ini mengusung tema Menguatkan Kebijakan Indonesia ke Palestina dan digelar secara hybrid. Peserta merupakan mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ dan masyarakat umum.

    Pada kesempatan itu, hadir narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Direktur Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Dr. Ahed Abu Al Atta, Anggota DPR Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T., Direktur Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah Edi Muktiono, dan dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Drs. Sumarno.

    Kiri ke kanan: Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.Psi.T., Dr. Ahed Abu Al Atta, Drs. Sumarno, dan Dr. Asep Setiawan, MA., saat Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina di Aula Kasman Singodimedjo, Selasa (31/10/2023).

    Anggota DPR Ledia Hanifa Amaliah menyatakan bahwa pemerintah telah melakukan upaya melalui jalur diplomasi dan kebijakan untuk menghentikan Israel melakukan serangan terhadap Palestina. “Pembelaan kita terhadap rakyat Palestina merupakan bagian dari konstitusi. Dalam Pembukaan UUD NRI 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa,” tegas Ledia.

    Ledia menegaskan bahwa membantu Palestina bukan hanya karena identitas sesama muslim, tetapi Indonesia memiliki utang sejarah pada Palestina. Di antara negara-negara Konferensi Asia Afrika 1955 hanya Palestina yang belum meraih kemerdekaan.

    Senada dengan hal tersebut, Dr. Ahed Abu Al Atta, menegaskan bahwa warga Palestina memiliki hak untuk bebas. Menurutnya eskalasi yang dilakukan oleh Israel semakin meningkat salah satunya dilihat dari upaya untuk membagi Masjidil Aqsha bagi umat muslim dan Yahudi.

    Ahed mengaku gembira dapat bergabung dalam seminar tersebut. Ia berpesan pada mahasiswa khususnya FISIP UMJ agar dapat memberikan bantuan dan dukungan dalam bentuk kampanye di media sosial untuk melawan berita palsu tersebar tentang kondisi Palestina, melakukan aksi demonstrasi, dan upaya-upaya lainya.

    “Saya berpesan pada mahasiswa, bahwa insyallah kalian menjadi pemimpin masa depan yang memiliki peran terhadap bangsa ini dan Palestina. Rakyat Palestina membutuhkan bantuan dan dukungan. Maka berikanlah bantuan sebisa mungkin,” ungkapnya saat dimintai keterangan seusai acara.

    Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ Dr. Sumarno yang menjabarkan persoalan Palestina dari perspektif sejarah menegaskan agar rakyat Indonesia untuk membela dan peduli dengan Palestina.

    “Dalam perspektif Islam amat jelas bahwa kita harus peduli, bukan hanya karena Palestina memiliki kesejarahan luar biasa, tapi juga sesama muslim. Kemudian ini juga persoalan kemanusiaan. Maka lakukan apa yang bisa kita lakukan, misalnya donasi,” kata Sumarno.

    Dalam hal ini, PP Muhamamdiyah telah mengalokasikan dana bantuan lebih dari 27 miliar rupiah. Menurut Direktur Fundraising Lazismu PP Muhammadiyah Edi Muktiono, bantuan tersebut belum cukup. Oleh karenanya pada kesempatan itu, Edi mengajak seluruh peserta seminar yang merupakan mahasiswa Ilmu Politik FISIP UMJ untuk memberikan donasi melalui Lazismu.

    Hadir dalam seminar Kaprodi Ilmu Politik Dr. Usni, dan dosen Ilmu Politik Dr. Asep Setiawan, MA., selaku moderator. Seluruh peserta seminar yang hadir baik daring maupun luring memanjatkan doa bersama dipimpin oleh moderator sebelum seminar dimulai. Seminar diakhiri dengan penggalangan donasi melalui Lazismu PP Muhamamdiyah.

    Editor : Dian Fauzalia

  • Bukan Kontestan, Muhammadiyah Hadir di Kontestasi Politik 2024

    0

    Bukan Kontestan, Muhammadiyah Hadir di Kontestasi Politik 2024

    Oleh :
    Kholifatul Husna
    Rektor UMJ Ma'Mun Murod bahas politik 2024
    Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Seminar Nasional Forum Dekan FISIP PTMA (21/06/2023)
     
     

    Muhammadiyah perlu hadir di tengah kontestasi politik 2024 untuk menegakkan nilai-nilai politik dan demokrasi. Namun Muhammadiyah tidak ada kaitannya dengan pemilihan umum 2024 karena Muhammadiyah hanya organisasi kemasyarakatan (ormas), bukan kontestan. Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr. Ma’mun Murod, M.Si., dalam Seminar Nasional Forum Dekan FISIP PTMA yang digelar di Aula Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (21/06/2023).

    Ma’mun juga mengungkapkan bahwa untuk membangun suatu bangsa itu diperlukan peran nyata politik dalam melakukan transformasi sosial. 

    “Muhammadiyah tidak memiliki kaitan langsung dengan Pemilu 2024. Muhammadiyah berkomitmen dan konsisten tidak terlibat dalam manuver politik partai manapun. Namun bukan berarti buta politik atau anti politik,” ungkap Ma’mun.

    Baca Juga : UMJ Berperan Aktif dalam Pemilu 2024

    Tidak hanya itu, Ma’mun juga menambahkan bahwa Muhammadiyah memiliki dua makna pembeda dalam bidang politik. Pertama, Muhammadiyah sebagai Jam’iyah atau organisasi yang tidak diperkenankan untuk membuat keputusan apapun yang bersifat praksis atau praktis. Kedua, Muhammadiyah sebagai Jama’ah atau kultural sebagai penggerak untuk melakukan penguatan-penguatan politik.

    Lebih jauh Ma’mun mengungkapkan rencana Lembaga Leader of Indonesia (UMJ) bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) uang akan mengadakan survei terkait pengamatan politik menjelang pemilu 2024. Survey ini membutuhkan 3.600 responden dari luar Muhammadiyah dan 2.400 dari masyarakat Muhammadiyah.

    Muhammadiyah dalam menyikapi rezim politik tentu memiliki sikap tersendiri karena selama ini aktif terlibat dalam membangun sekolah, pesantren, hingga perguruan tinggi Islam untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada masyarakat.

    “Bukan negara yang telah banyak memberi ke Muhammadiyah, namun Muhammadiyah yang telah banyak memberi untuk Negara. Padahal mencerdaskan bangsa adalah tugas negara, bukan Muhammadiyah,” jelas Ma’mun.

    Oleh karena itu, menurut Ma’mun, kader Muhammadiyah harus memahami arus politik tidak boleh terlalu kasar, tapi jangan terlalu lunak. Banyak hal yang harus dikritisi oleh kader Muhammadiyah karena politik juga penting untuk mewujudkan kemaslahatan masyarakat.

    Seminar Nasional Forum Dekan FISIP PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) ini dihadiri oleh Dekan FISIP UMJ Dr. Evi Satipsi, M.Si., Ketua Fordek PTMA Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si., Ketua LHKP PPM Dr. Phil Ridho Al-Hamdi, M.A., para Dekan FISIP dari 18 PTMA se-Indonesia, dan sivitas akademika FISIP UMJ.

    Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ Dr. Evi Satipsi, M.Si., dalam sambutannya mengatakan seminar ini diselenggarakan untuk membahas bagaimana peran  Muhammadiyah di tengah kontestansi politik 2024. Karena ada harapan keanggotaan badan legislatif juga bisa diisi oleh kader Muhammadiyah.

    Selaras dengan itu, Ketua Forum Dekan FISIP PTMA, Prof. Dr. Muslimin Mahmud  M.Si., berharap Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan dapat memerankan fungsinya untuk menjadi penengah dan penghubung antara pemerintah dan masyarakat.

    Menurut Muslimin, peran Muhammadiyah adalah membangun peradaban bangsa. Oleh sebab otu Seminar Nasional ini menjadi momentum penting dalam melakukan perubahan bersifat subtantif, untuk mentransformasikan demokrasi politik yang bermoral dan beradab.

    “Di tengah maraknya isu politik, ini menjadi kesempatan besar untuk mendorong kader Muhammadiyah yang memiliki potensi dalam bidang politik untuk masuk ke dalam dunia politik. Karena sebagai kader Muhammadiyah tentu harus paham politik untuk membangun kembali cita-cita bangsa dan negara,” jelasnya.

    Gelaran Seminar Nasional betajuk “Muhammadiyah di Tengah Kontestasi Politik 2024” ini merupakan rangkaian kegiatan dari Musyawarah Nasional APSAN/P (Asosiasi Program Studi Administrasi Negara/Publik) PTMA se-Indonesia. Selain itu juga digelar workshop selama tiga hari, pada 21-23 Juni 2023.

    Editor : Tria Patrianti 

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet