• BEM UMJ Undang Pengamat Politik, Bicara Soal Demokrasi dan Pemilu 2024

    0

     

    BEM UMJ Undang Pengamat Politik, Bicara Soal Demokrasi dan Pemilu 2024

    Oleh :
    Kevin Arami
    Silaturahmi BEM PTMA
    Budiman Sudjatmiko (pojok Kiri), H. Muhammad Rizal, S.H., M.Si. (Pinggir Kiri), Dr. Dumiri, M.Si. (Tengah), Binsar Ronaldo Simanjuntak (Tengah Kanan), Yusfitriadi, M.Pd. (Tengah Kanan), Wahid Hasyim (Pojok Kanan) saat acara Stadium Generale Pra-Silaturahmi Wilayah BEM Perguruam Tinggi Muhammadiyah (PTM) zona 3, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMJ pada, selasa (20/06/2023).
     
     

    Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terbentuk dari bagian demokrasi, maka Jika melihat kejanggalan, maka segera kita cek demokrasi kita yang telah berjalan secara baik atau tidak. Dalam sistem demokrasi terbuka di Indonesia, titel tidak menjadi jaminan keterpilihan seseorang, melainkan berapa banyak dia bertemu dan menyapa masyarakat di bawah,” ungkap Muhammad Rizal, S.H., M.Si Anggota DPR RI yang hadir sebagai Keynote Speech Stadium Generale BEM UMJ (20/06/2023).

    Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMJ menjadi tuan rumah mengadakan Stadium Generale Pra-Silaturahmi Wilayah (Prasilatwil) BEM Perguruam Tinggi Muhammadiyah (PTM) zona 3, di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMJ. Membahas persoalan Politik, Demokrasi, dan Pemilu 2024 mendatang serta turut mengundang Narasumber Pengamat Politik dan Pengamat Kebijakan Publik.

    Baca juga : BEM UMJ Potret 25 Tahun Reformasi

    Selain Keynote Speech dari Anggota DPR RI H. Muhammad Rizal, S.H., M.Si., dihadiri pula Staf Kebangpol DKI Jakarta Dr. Dumiri, M.Si. yang mewakili Kepala Kesbangpol DKI Jakarta, serta narasumber Pengamat Kebijakan Publik Yusfitriadi, M.Pd., Pengamat Politik Budiman Sudjatmiko, Ombudsman RI Binsar Ronaldo Simanjuntak, S.IP.

    Turut hadir Wakil Rektor IV UMJ bidang Kemahasiswaan dan AIK Dr. Septa Chandra, S.H., M.H., didampingi Presiden Mahasiswa BEM UMJ Sarlin Wagola, Presnas BEM PTM ZONA III La Ode Tumada, Ketua Pelaksana Prasilatwil BEM PTM ZONA III Chikal Akmalul Fauzi. Serta dihadiri oleh anggota BEM PTM zona 3 dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    “Dengan mengangkat tema “Politik, Demokrasi, dan Kebijakan Publik dalam Mempersiapkan Pemilu 2024 yang Bahagia”, kami harap di tahun 2023 ini, diskusi-diskusi menjadi bagian pendidikan pencerahan politik menuju pemilu 2024,” Ungkap Ketua Pelaksana Chikal Akmalul Fauzi yang juga menjadi Menteri Luar Negri BEM UMJ Ketua Pelaksana.

    Selain harmonisasi Prasilatwil BEM PTM wilayah zona 3 ini menjadi momen kosolidasi untuk menyelaraskan misi kedepannya baik secara umum ataupun khusus. Presiden Mahasiswa BEM UMJ Sarlin Wagola menyampaikan kegiatan ini juga akan membahas dinamika politik pada Pemilu 2024 mendatang.

    Pada kesempatan ini Presidium BEM PTM Wilayah Zona 3 La Ode Tumada berbicara bahwa politik, demokrasi dan mahasiswa adalah agen perubahan dalam menjaga sebuah demokrasi tersebut. Dengan tema yang dibangun pada Prasilatwil ini dapat selaras dan sependapat dengan Persyarikatan Muhammadiyah.

    Warek IV UMJ Dr. Septa Chandra, S.H., M.H. dalam sambutannya menyatakan bahwa BEM PTM sudah bertransformasi menjadi PTMA, yaitu Aisyiah yang telah memiliki beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Sesuai dengan tema, pesta yang harus dilakukan secara bahagia, diskusi politik di kampus harus diberi ruang sehingga mahasiswa melek terhadap politik. Jangan alergi terhadap politik, yg dilarang adalah ketika kampus dipolitisasi menggunakan atribut-atribut partai. Saya beharap dari acara ini dapat mengeluarkan sebuah pernyataan dan sikap dari BEM PTM wilayah 3 dalam memandang politik tahun 2024 nanti.

    Selanjutnya Staf Kesbangpol DKI Jakarta Dr. Dumiri, M.Si. mewakili Kepala Kesbangpol DKI Jakarta yang juga Keynote Speech dalam acara ini menyampaikan, sebagai mahasiswa agen perubahan kita juga harus mengikuti dan paham bagaimana tahapan pemilu di tahun 2024 mendatang, jangan sampai ada kecurangan dan kita lengah terhadap tahapan-tahapan yg telah ada karena kita adalah bagian dari hak suara yaitu One man One Vote.

    Salah satu Narasumber serta Pengamat Kebijakan Publik Yusfitriadi, M. Pd., menjelaskan bahwa pasca reformasi Indonesia kita telah melakukan empat kali pemilihan umum dan sepuluh kali sebelum reformasi. Bicara pemilu maka integritas, berkeadilan dan inklusif sebagai sebuah keharusan berkeadaban.

    Syarat pemilu berintegritas adalah regulasi yang jelas yaitu kepastian hukum, peserta pemilu yang kredibel, pemilih yang cerdas, birokrasi yang netral, dan penyelenggara pemilu yang kompeten. Syarat pemilu Berkeadilan yaitu regulasi yang jelas, kesadaran hukum stakeholder, penegakan hukum yang akuntabel. Syarat pemilu Inklusif yaitu kerangka berfikir, kualitas daftar pemilih, proses yang ramah, dan afirmatif.

    Tidak hanya berbicara soal demokrasi, salah seorang Pengamat Politik Budiman Sujatmiko menjelaskan bagaimana feel dan emosional pemilu yang pernah terjadi di Indonesia.

    “Pemilu 2014 sangat emosional seperti tahun 1999 dan 1955. Tahun 2014 menjadi emosional karena elite formationnya tertinggi secara riwayat daripada sebelum-sebelumnya, ada aspek emosionalnya. Pemilu adalah upacara ritual lima tahun sekali secara demokratis untu k menentukan lima tahun kedepannya.  Jika kita tidak temukan makna dalam pemilu, maka anda susah mencari kebahagiaan. Pemilu membawa elemen kebaharuan dan efek kejut, bukan hanya meneruskan rutinitas,” ungkap Budiman.

    Narasumber terakhir dari Ombudsman RI Binsar Ronaldo Simanjuntak, ia menuturkan bahwa Pemilu 2024 harus bermartabat dan bermakna tidak hanya berbahagia serta bagaimana Ombudsman memiliki fungsi agar dapat memastikan lembaga kepemiluan menjalankan hukum dengan tepat dan benar.

    “Pemilu 2024 harus bermartabat dan bermakna. Ombudsman memiliki fungsi untuk memastikan lembaga kepemiluan menjalankan hukum dengan tepat. Dalam menjalankan kewenangannya ombudsman berdiri di atas kaki sendiri, bersifat netral menindak para penyelenggara negara seperti KPU yang berbuat mal administrasi,” ungkap Ronaldo.

    Setelah penyampaian materi oleh Keynote Speech dan Narasumber selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada peserta yang hadir dan acara ini diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada Keynote Speech dan Narasumber.

    Editor : Budiman

  • Forum Dekan FISIP PTMA Mainkan Peran Jelang Pemilu 2024

    0

     

    Forum Dekan FISIP PTMA Mainkan Peran Jelang Pemilu 2024

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Fordek FISIP PTMA
    Prof. Dr. Muslimin Machmud, menyampaikan sambutan dalam Seminar Nasional Muhammadiyah di Tengah Kontestasi Politik 2024, di Auditorium Kasman Singodimedjo, Rabu (21/06/2023).
     
     

    Ketua Forum Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (Fordek FISIP PTMA), Prof. Dr. Muslimin Machmud, menegaskan bahwa FISIP PTMA memainkan peran menjelang Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan dalam Seminar Nasional Forum Dekan FISIP PTMA di Auditorium Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (21/06/2023).

    Baca juga : UMJ Berperan Aktif dalam Pemilu 2024

    Muslimin mengatakan bahwa Pemilu adalah momen penting untuk melakukan perubahan yang substantif yaitu mentransformasikan demokrasi menjadi peristiwa dan kondisi politik menjadi bermoral. “Hal ini menjadi kesempatan besar untuk mendorong kader Muhammadiyah yang potensial agar terlibat dalam politik,” kata Muslimin saat memberikan sambutan.

    Dorongan tersebut tentu tidak disertai dengan menarik Muhammadiyah untuk berpolitik praktis. Seperti yang diketahui, tidak semua warga persyarikatan Muhammadiyah dapat menerima politik. “Tidak membawa organisasi Muhammadiyah ke politik praktis, tapi kader Muhammadiyah harus paham politik. Politik itu sangat penting untuk mengkontruksi kembali cita-cita bangsa,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Muslimin menjelaskan bahwa Muhammadiyah harus bisa memerankan fungsinya yang diharapkan bisa menjadi penengah dan jembatan yang dapat menghubungkan kekuasaan dengan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa.

    “Fordek memainkan peran, dalam rangka membuat survei yang betul-betul bebas dari pesanan. Survei menggunakan metodologi berbasis keilmuan, tidak berdasarkan pesanan,” tegas Muslimin saat dimintai keterangan seusai Seminar Nasional.

    Fordek FISIP PTMA
    Foto bersama setelah Seminar Nasional Forum Dekan FISIP PTMA di Auditorium Kasman Singodimedjo FISIP UMJ, Rabu (21/06/2023).

    Selama ini survei, sebagai salah satu alat bantu masyarakat dalam memilih pemimpin, banyak disokong oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karenanya sebagai insan akademis Fordek FISIP PTMA mencoba memberikan data dan informasi yang berbasis keilmuan.

    Seminar Nasional dengan tema Muhammadiyah di Tengah Kontestasi Politik 2024 ini menghadirkan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, MA., dan Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., sebagai pembicara utama. Muslimin menerangkan bahwa tema diusung berkaitan dengan posisi Muhammadiyah dalam menghadapi Pemilu 2024.

    Hadir pula Dekan FISIP UMJ Dr. Evi Satispi, M.Si., sebagai tuan rumah menyambut kehadiran sebanyak 28 Dekan FISIP PTMA seluruh Indonesia. Pada sesi diskusi, para dekan sangat antusias membahas tentang langkah-langkah untuk mendorong kader Muhammadiyah dalam berpolitik.

    Editor : Tria Patrianti

  • Netralitas dan Profesionalitas Birokrasi Harus Dijaga

    0

     

    Netralitas dan Profesionalitas Birokrasi Harus Dijaga

    Oleh :
    Dinar Meidiana
    Lecture Series MIPOL
    Ir. Hamka Hendra Noer, Ph.D., menyampaikan terkait Model Birokrasi dalam Lecture Series MIPOL 2023 secara daring, Selasa (20/06/2023).
     
     

    Salah satu isu yang muncul menjelang Pemilu 2024 yaitu politisasi birokrasi. Isu tersebut menjadi kajian menarik dalam sebuah diskusi Lecture Series yang digelar Prodi Magister Ilmu Politik FISIP UMJ bertajuk Politisasi Birokrasi dalam Pemilu 2024, Selasa (20/06/2023). Diskusi yang digelar secara daring ini diikuti oleh dosen dan mahasiswa UMJ, serta masyarakat umum.

    Baca juga : Perjuangan Partai Politik Islam dalam Pemilu 2024

    Tiga dosen Ilmu Politik FISIP UMJ berkesempatan memberikan pandangannya terkait dengan fenomena politisasi birokrasi yang marak terjadi di Indonesia. Ketiga dosen tersebut adalah Sri Yunanto, Ph.D., Ir. Hamka Hendra Noer, Ph.D., dan Djoni Gunanto, M.Si. Ketiganya sepakat bahwa birokrasi harus berdiri netral dan profesional.

    Praktik politisasi birokrasi telah ada sejak masa kolonialisme hingga saat ini. Fakta sejarah menunjukkan politisasi birokrasi di Indonesia kerap terjadi di setiap masa hingga sekarang,meskipun menerapkan sistem politik yang berbeda. Yunanto mengatakan, “Secara hitam di atas putih prinsip-prinsip netralitas itu ada, meskipun realitasnya belum.”

    Ia menyebut terdapat dua modus politisasi birokrasi yaitu pertama partai politik mengintervensi birokrasi. Dalam hal ini birokrasi digunakan sebagai organisasi negara sehingga prinsip-prinsip birokrasi ideal ditabrak oleh politik. Modus kedua yaitu eksekutif mempolitisir birokrasi untuk kepentingan kekuasaan sendiri.

    Sementara itu Hamka memperlihatkan data yang menunjukkan adanya politisasi birokrasi di Indonesia. Sebanyak 24 di antara 34 provinsi didapati melakukan pelanggaran. Dari 24 provinsi tersebut, setiap provinsinya terdapat lebih dari 100 ASN pelanggar. “Birokrasi di Indonesia belum ideal. Butuh resources dan waktu yang panjang untuk birokrasi Indonesia menuju ideal,” tegas Hamka.

    Peserta Lecture Series Politisasi Birokrasi dalam Pemilu 2024 secara daring, Selasa (20/06/2023).

    Senada dengan hal tersebut, Djoni Gunanto menegaskan bahwa sulitnya reformasi birokrasi di Indonesia salah satu penyebabnya adalah tarikan-tarikan birokrasi terhadap parpol yang sulit dipisahkan. “Birokrasi harus memposisikan politisi dan parpol itu sama. Birokrasi berada di tengah dan fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Djoni.

    Meritokrasi perlu dilakukan agar orang-orang yang menempati jabatan sesuai dengan kemampuan bukan berdasarkan kedekatan. “Sesungguhnya politisasi birokrasi itu ada, meskipun kita ingin meniadakan. Komoditas politik terutama dalam Pemilu, Pilkada, selalu jadi rebutan,” ungkap Djoni.

    Ketua Program MIPOL FISIP UMJ, Dr. Lusi Andriyani, M.Si., yang hadir menerangkan bahwa Lecture Series akan digelar rutin setiap Selasa selama satu bulan ke depan dengan tema-tema yang berbeda dan melibatkan dosen-dosen di lingkungan FISIP UMJ. Program ini ditujukan untuk menghasilkan luaran berupa publikasi jurnal maupun book chapter.

    Editor : Tria Patrianti

  • PS UMJ Raih Juara Dua Piala Menpora U-23

    0

     

    PS UMJ Raih Juara Dua Piala Menpora U-23

    Oleh :
    Fazri Maulana
    UMJ Raih Juara Dua Piala Menpora U-23
    Tim PS UMJ Foto Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo usai menerima piala dan hadiah Juara 2 Piala Menpora U-23 di Stadion Universitas Indonesia, Senin (30/10/23).
     
     

    Persatuan Sepak Bola Universitas Muhammadiyah Jakarta (PS UMJ) meraih juara dua Piala Menpora -U23. UMJ harus puas menerima juara dua, usai dikalahkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 3-1, Senin (30/10/) di Stadion Universitas Indonesia.

    Baca juga: Kalahkan UMT, PS UMJ Melaju Ke Final Piala Menpora U-23

    Sepanjang gelaran turnamen, UMJ tampil impresif dengan tidak terkalahkan hingga mencapai partai final. UMJ mencatat 5 menang dan satu kali seri. UMJ telah mencetak 42 gol. Selain itu, UMJ hanya kemasukan tujuh gol.

    Babak pertama, UMJ memulai dengan agresif dan sempat menebar ancaman diawal laga dengan tandukan Muksin pemain nomor punggung dua puluh, namun sayang peluang tersebut tak berhasil diselesaikan.

    Pertandingan berjalan alot bagi kedua tim. Meski memiliki beberapa peluang, baik UMJ maupun UPI kesulitan mencetak gol. Keduanya tampil dengan tempo lambat.

    UMJ mencoba mendominasi dengan lebih banyak menguasai bola mencoba tampil sabar membangun serangan. UPI melakukan pressing kuat mulai dari lapangan tengah dan sesekali melakukan serangan balik.

    Asik mendominasi UMJ justru kecolongan dari kesalahan individu, pemain UPI nomor tujuh mengambil inisiatif serangan balik menyisir dari sisi kiri pertahan lalu melakukan sepakan keras. Tendangan tersebut sempat diantisipasi oleh penjaga gawang, namun terlepas dan UPI berhasil mencetak gol di menit 31.

    Tertinggal satu gol, di depan dukungan penuh supporter, UMJ terus menekan pertahanan, seperti biasanya UPI tampil dengan permainan pressing kuat dan berhasil menahan hingga babak pertama berakhir.

    Memasuki babak kedua, UMJ terus menekan pertahanan UPI. Namun, Tim UPI tetap bermain ketat dan terus melancarkan serangan balik. Tertinggal, UMJ kembali kecolongan lewat dua gol pemain nomor 10 di menit 52 dan 54.

    Pada 15 menit akhir babak kedua, UMJ terus berupaya meningkatkan tempo dan menguasai permainan hingga berhasil memperkecil dengan satu gol dicetak oleh Raka Aditya menit 71. Skor 3-1 tetap bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.

    Pada pertandingan ini hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Arietedjo, yang dalam sambutannya mengapresiasi gelaran Piala Menpora U-23. Dito berharap turnamen ini terus berlanjut sebagai wadah untuk perkembangan sepakbola dalam level mahasiswa. Tidak hanya itu, ia juga ingin ada gelaran turnamen untuk level usia kelompok dibawah lagi.

    “Saya ingin turnamen ini diadakan setiap tahun, agar para mahasiswa memiliki wadah. Kami di Menpora akan terus mendukung,” ucap Dito saat sambutan penyerahan juara.

    Selain Menpora, turut hadir mendukung langsung yakni Ketua Pembina PS UMJ Saprudin Dalih, SE., MM,. Dalih ikut berkomentar tentang hasil yang diraih PS UMJ, Ia mengapresiasi kinerja para pemain UMJ. Menurutnya, UMJ bermain bagus dari awal gelaran turnamen, terbukti mencapai final dari 32 Perguruan Tinggi Se-Jabodetabek hingga Jawa barat.

    “Permainan UMJ cukup bagus, namun ada kesalahan non-teknis akibat perbedaan lapangan yang mengganggu permainan. Kita sudah bermain bagus sejak awal, terbukti kami bisa sampai final,” ungkap Dalih saat ditemui usai pertandingan.

    Kapten tim PS UMJ Garnis Putra Pertama, Ia menyampaikan rasa bangganya UMJ mencapai Final Pertama Piala Menpora U-23. Garnis juga mengajak untuk timnya ke depan bisa bekerja keras dan memperbaiki permainan di gelaran turnamen lainnya. Tak lupa juga Ia berterimakasih atas dukungan Universitas selama gelaran turnamen Piala Menpora U-23.

    “Memang kami hilang fokus dan UPI bermain lebih bagus dan kompak. Ke depan kita harus lebih baik lagi dan pembinaan harus terus berlanjut,” harap Garnis.

    Dalam sesi lain, Kapten tim UPI Fauzan Faiq mengungkapkan pertandingan melawan UMJ berjalan sangat sulit dan ketat, “Pertandingan yang cukup seru” tutur Faiq.

  • Copyright © - Metweb

    Metweb - Powered by Blogger - Designed by Emet